WahanaNews.co | Penggunaan Artifical Intelligence (AI) hingga IoT akan semakin memudahkan perusahaan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Contoh saja, produk smartphone hingga mobil pintar yang sudah menggunakan teknologi tersebut.
Baca Juga:
Berikut 10 Istilah AI yang Perlu Anda Ketahui
Lantas bagaimana perkembangan penggunaan teknologi AI dan IoT untuk dijadikan tulang punggung industri saat ini hingga masa depan?
Ketua Umum ASIOTI, Teguh Prasetya, menjelaskan, AI dan IoT berpotensi semakin berkembang, terlebih untuk menunjang industri di masa depan.
"Pendorong IoT dan AI, yaitu adanya penurunan biaya operasional, meningkatkan keamanan," ujar Teguh.
Baca Juga:
Kominfo Sebut Ratusan Perusahaan Pakai Surat Edaran AI Meski Sifatnya Anjuran
IoT dan AI, kata dia, kian banyak diminati karena dinilai meningkatkan kualitas kontrol dan pendapatan.
"Kebutuhan pasar IoT di Indonesia cukup besar dan penetrasinya bisa ke berbagai sektor industri seperti manufaktur, kesehatan, agrikultur, retail, sektor publik, dan lain sebagainya," ungkap Teguh.
Perusahaan operator seluler XL Axiata juga mengaku kini menggunakan AI hingga IoT untuk makin mengembangkan usahanya.
Tak hanya jaringan 5G, XL Axiata juga mengandalkan Internet of things (IoT) dan artificial intelligence (AI) untuk pengembangan bisnisnya.
Menurut dia ada 2 hal besar, yakni efisiensi bisnis dan meningkatkan pengalaman konsumen.
"Kita eggak bisa menjual jika sebagai perusahaan tidak melakukannya, jadi kita harus percaya pertama kalinya," papar I Gede Darmayusa Direktur & CTO XL Axiata dalam acara Webinar Selular Congress 2022.
Dengan mengandalkan kolaborasi teknologi, Darmayusa mengakui, XL Axiata telah membantu pemerintah Jakarta untuk memantau banjir di beberapa titik.
"Jadi, kita enggak cuma fokus di bidang telekomunikasi saja," ujar Darmayusa.
Hal senada juga COO Hyundai Motor Asia Pacific Lee Kang Hyun ungkapkan.
Hyundai telah menerapkan IoT pada produk Hyundai Creta dengan fitur Hyundai Bluelink.
"Dengan IoT, terdapat fitur stolen vehicle tracking & stolen vehicle immobilization sebagai upaya mendeteksi pencurian dengan mengirimka n notifikasi ke smartphone secara otomatis saat pelanggan menghubungi call center," terang Lee Kang Hyun COO Hyundai Motor Asia Pacific.
Menurut Lee, Hyundai Bluelink memastikan bahwa pemilik bisa mengakses penuh fitur- fitur penting tertentu bagi penggunanya.
Misalnya bisa mengetahui kondisi kendaraan saat ini, menghidupkan/mematikan mesin, mengatur suhu kabin, dan mengunci/membuka pintu.
"Bisa menyalakan klakson, menyalakan/mematikan lampu, hingga menemukan kendaraan sedang diparkir," kata Lee Kang. [gun]