WahanaNews.co | PT PLN (Persero) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) off grid di 16 lokasi di wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep. Pembangunan PLTS ini diharapkan agar masyarakat segera menikmati listrik dan meningkatkan taraf hidupnya.
Klebun (Kepala Desa) Sadulang, Hendro sangat berbahagia saat mendengar PLN akan masuk ke Sadulang Kecil.
Baca Juga:
Tangani Transisi Energi, PLN Bentuk Divisi Khusus
"Saat ini kami menggunakan genset dan biayanya sangat mahal, jika listrik PLN sudah masuk, kami bisa menggunakan penghematan yang didapat untuk peningkatan produktivitas warga," ujar Hendro.
Pembangunan PLTS ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama pembangunan yang dilakukan General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Lasiran dengan Direktur Utama PT Rekadaya Elektrika, Jonner MP Pardosi dalam gelaran PJB Connect pada Selasa (4/10).
Lasiran berharap agar proses pembangunan PLTS off grid maupun jaringan listrik berjalan lancar tanpa kendala sehingga kehadiran PLN dapat memberikan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat.
Baca Juga:
PLN Butuh Dana Rp10.953 Triliun demi Net Zero Emission 2060
"Semoga selesai sesuai rencana, ada yang tahun ini ada yang tahun depan sehingga masyarakat yang berada di kepulauan bisa segera menikmati listrik dan mampu meningkatkan taraf hidup di sana," terang Lasiran.
Pembangkit ramah lingkungan ini tersebar di 16 lokasi ini di antaranya Bulumanuk, Bunginnyarat, Gili labak, Karamian, Pajangan, Sadulang Kecil, Sapapan, Saredeng Besar, Saredeng Kecil, Saseel, Saur, Sepangkur Kecil, Talango Air, Talango Tengah, Kalosot, Sitabok dengan total daya 975 KWp.
"Keseluruhan pulau atau dusun ini berada di Kabupaten Sumenep, memang sudah menjadi fokus kami untuk mempercepat elektrifikasi di kepulauan pasca pandemi, karena sebelumnya terkendala saat pandemi. Potensi pelanggan di 16 wilayah tersebut sebanyak 8.434 pelanggan," papar Lasiran.