WAHANANEWS.CO, Jakarta - Tesla dikenal luas sebagai perusahaan yang sukses meluncurkan mobil listrik mewah ke pasar global. Dengan valuasi sahamnya yang kini menembus angka US$1,03 triliun atau sekitar Rp16.747,8 triliun, Tesla telah mengukir nama besar.
Meskipun banyak orang mengenal Elon Musk sebagai pemilik Tesla, perlu dicatat bahwa ia bukanlah pendiri asli dari perusahaan mobil listrik terkemuka ini.
Baca Juga:
OpenAI Tolak Tawaran Rp1.576 Triliun dari Elon Musk
Siapa Pendiri Tesla?
Tesla pertama kali didirikan pada tahun 2003 oleh dua pengusaha dan insinyur asal Amerika Serikat, Martin Eberhard dan Marc Tarpenning.
Martin Eberhard, kelahiran 15 Mei 1960 di Berkeley, California, menyelesaikan pendidikan sarjana teknik komputer di University of Illinois pada 1982. Ia kemudian melanjutkan studi magisternya di bidang teknik listrik di universitas yang sama pada 1984.
Baca Juga:
Tanpa Reformasi Militer, CEO Tesla Prediksi AS Bakal Kalah Perang di Masa Depan
Karier Eberhard dimulai sebagai insinyur listrik di Wyse Technology, dan ia juga menjabat sebagai wakil presiden elektronika di Belfort Memory International serta kepala insinyur di Network Computing Device.
Sementara itu, Marc Tarpenning lahir di Sacramento, California, dan meraih gelar sarjana ilmu komputer dari University of California, Berkeley, pada 1985.
Kariernya dimulai dengan bekerja untuk Textron, konglomerat asal Arab Saudi, sebelum menjadi pengembang perangkat lunak di Seagate Technology dan Bechtel.