Ke depan, integrasi ini akan masuk ke dalam superapps internal PLN sehingga dapat digunakan oleh semua insan PLN, termasuk untuk PLN Group.
Melalui integrasi e-Transport dengan Grab for Business, kebutuhan layanan pengelolaan kendaraan di PLN nantinya dapat dipenuhi dengan standar layanan maksimum.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Dengan masing-masing platform yang sudah terdigitalisasi dapat terus disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan transportasi di internal PLN.
"Terlebih, PLN pun memiliki fleksibilitas dalam mengatur layanan transportasi kepada pegawai, karena PLN menggunakan layanan sesuai kebutuhan dan membayar sesuai pemakaian ( on demand)," sebut Arsya.
Dalam upaya membangun ekosistem kendaraan listrik, PLN telah membangun dan menyiapkan setiap elemen yang dibutuhkan, sementara Grab dalam beberapa waktu terakhir terus menambah armada kendaraan listrik mereka secara signifikan.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Grab for Business dan e-Transport merupakan langkah kecil dalam mewujudkan impian besar PLN untuk menyediakan bumi yang makin hijau bagi generasi mendatang di sektor transportasi. Melalui langkah kolaborasi, PLN dan Grab sama-sama mendapatkan benefit yang makin mengokohkan posisi korporasi masing-masing di dalam lingkungan bisnis yang terus berubah dan memerlukan adaptasi yang cepat dan akurat," imbuhnya.
Di sisi lain, Direktur Grab For Bussines, Roy Nugroho menjelaskan melalui langkah kolaborasi, PLN dan Grab sama-sama mendapatkan benefit yang makin mengokohkan posisi korporasi masing-masing di dalam lingkungan bisnis yang terus berubah dan memerlukan adaptasi yang cepat dan akurat.
"Kami mendukung transformasi digital PLN terutama untuk mendukung efisiensi dan mendukung kepuasan karyawan sendiri. Grab sangat menyambut baik sekali dan kami lakukan integrasi nanti bukan hanya layanannya saja, tetapi juga kepada EV juga," ujar Roy.