WahanaNews.co, Sukoharjo - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan, Kementerian
Perdagangan terus mengupayakan peningkatan ekspor furnitur agar semakin merambah pasar global.
Hal ini penting dilakukan karena furnitur merupakan salah satu produk ekspor andalan Indonesia. Oleh
karena itu, Kemendag terus mendorong UKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (UKM BISA Ekspor).
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Mendag Budi menyampaikan hal itu dalam kunjungan kerjanya, Kamis, (31/10) di PT Mulya Abadi Indocarpentry (MA Carpentry), Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah.
Turut mendampingi Mendag Budi, yaitu Plt. Sekretaris Jenderal Isy Karim.
UKM BISA Ekspor merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendorong UKM yang berdaya saing,
inovatif, dan mampu beradaptasi terhadap permintaan pasar global.
“Dalam mendorong UKM BISA Ekspor, Kemendag terus berupaya mendorong perluasan akses pasar produk Indonesia di pasar global melalui sejumlah langkah. Langkah-langkah tersebut meliputi fasilitasi pelaku usaha pada pameran produk bertaraf internasional, pengikutsertaan dalam misi dagang, serta pemanfaatan perjanjian dagang Indonesia dengan negara mitra,” ungkap Mendag Budi.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Selain itu, Mendag Budi menegaskan, Kemendag berkomitmen mendukung UKM furnitur agar terus mempertahankan posisi Indonesia sebagai eksportir furnitur di pasar global. Saat ini, Indonesia merupakan eksportir produk furnitur urutan ke-21 dunia dengan tren pertumbuhan yang positif sebesar 15,93 persen selama periode lima tahun terakhir (2019—2023).
“Oleh karena itu, para pelaku usaha dapat memanfaatkan lebih dari 40 perwakilan perdagangan Kemendag di luar negeri yang bertugas memasarkan produk-produk dalam negeri,” ujarnya Mendag Budi.
Khusus untuk furnitur berbahan rotan, Kemendag akan melakukan pendampingan kepada para pelaku
UKM furnitur rotan agar dapat meningkatkan ekspor.