WahanaNews.co | Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga meninjau stok dan harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah pada hari ini, Sabtu (20/8).
Wamendag mengatakan, harga bapok di Pasar Legi relatif stabil dibandingkan bulan lalu dan mengalami penurunan untuk bawang merah dan cabai.
Baca Juga:
Jokowi Pantau Harga Komoditas di Delimas Pasar Raya Lubuk Pakam
“Ketersediaan bapok di Pasar Legi aman dan harganya stabil. Untuk minyak goreng curah, para pedagang menjual minyak goreng curah Rp11.700/liter dan harga jual tersebut di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp14.000/liter,” ujar Wamendag.
Dalam kesempatan tersebut, Wamendag didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Muhammad Arif Sambodo dan Sekretaris Dinas Perdagangan Kota Surakarta Erni Susiatun.
Kementerian Perdagangan secara konsisten melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga, pemerintah daerah serta seluruh pemangku kepentingan, termasuk distributor dan produsen,dalam memastikan pasokan dan harga bapok relatif terjaga.
Baca Juga:
Cek Harga Bapok di Pasar Jatimulyo Lampung Selatan, Mendag: Harga Stabil, Stok Cukup
“Kami menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang selalu sigap memantau dan memastikan ketersediaan stok bapok di masing-masing daerah,” ungkap Wamendag.
Berdasarkan hasil pantauan di Pasar Legi, tercatat daging ayam ras Rp34.000/kg, telur ayam ras Rp28.500/kg, daging sapi Rp135.000/kg, tepung terigu Rp12.000/kg, bawang merah Rp25.000/kg, bawang putih honan Rp17.000/kg, cabai merah keriting Rp45.000/kg, cabai merah besar Rp45.000/kg, cabai rawit merah Rp33.000/kg.
“Diharapkan harga migor sesuai HET ini bisa diikuti lebih banyak lagi pasar-pasar lainnya. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar migor curah selalu tersedia dan masyarakat dapat membelinya dengan harga terjangkau,” sambung Jerry.
Kementerian Perdagangan secara berkala melakukan pemantauan perkembangan harga bapok melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) pada 216 pasar di 90 kabupaten / kota.
Wamendag berkesempatan berbelanja di beberapa kios pedagang dan melakukan pembayaransecara digital. Ia mengingatkan kembali pentingnya digitalisasi pasar dapat meningkatkan produktivitas.
“Penerapan digitalisasi, salah satunya pembayaran digital, bisa meningkatkan produktivitas tanpa harus meninggalkan lapak dagangan. Selain itu, pemanfaaatan pembayaran digital pada pasar rakyat ini membawa keuntungan bagi pedagang dan kemudahan pembayaran bagi pembeli,” pungkas Jerry.
Kementerian Perdagangan menargetkan digitalisasi 1.000 pasar rakyat dan 1.000.000 UMKM di seluruh Indonesia. Saat ini sudah terdapat 2.047 pasar rakyat menggunakan situs web pasar melalui Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP), 10 pasar rakyat on-boarding pemasaran secara digital, dan 51 pasar rakyat telah melakukan transaksi nontunai melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). [JP]