WahanaNews.co | Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo mendukung pengembangan karakter Intellectual Property (IP) komik di Indonesia agar bisa lebih beragam karakternya sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.
Angela menjelaskan ada peluang besar bagi seniman komik di Indonesia dengan melihat pengembangannya menuju arah IP. Juga ada banyak macam produk turunan seperti, video game, merchandising, hingga yang paling terbaru adalah theme park.
Baca Juga:
Wamenparekraf: Forum Koordinasi Industri Pariwisata 2024 untuk Tingkatkan Sinergi dengan Industri
“Inilah sebenarnya esensi dari bagaimana pengembangan IP komik. Jadi tidak hanya sebatas komik sebagai bacaan saja. tapi bagaimana kita mengembangkan karakter IP komik menjadi beragam karakter, inilah kuncinya. Yang tidak kalah penting adalah kita punya task force untuk membantu para seniman ini memerangi pembajakan. Intinya kami mendukung pengembang ekosistem komik di Indonesia tetapi juga membantu untuk proteksinya,” ujarnya.
Wamenparekraf Angela mengatakan, Kemenparekraf akan terus mendukung seniman komik di Indonesia. Tahun lalu pemerintah sudah meluncurkan PP Nomor 24 tahun 2022. Dari PP itu banyak manfaat yang bisa didapat mulai dari promosi intensif juga terkait akses pembiayaan berbasis IP.
“Selain itu kami juga telah membantu dan memfasilitasi 9.500 karya untuk didaftarkan HKI-nya. Ke depan pengembangan teknologi seperti AI dan NFT ini menjadi peluang. Dan ini peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan bagi para pelaku ekonomi kreatif.
Baca Juga:
Wamenparekraf: Tahun Baru Maori Jadi Momentum Perkuat Hubungan Diplomatik RI-Selandia Baru
Indonesia sendiri masih berkembang, namun animo masyarakatnya luar biasa, dengan penggemarnya rata-rata anak muda yang antusias, ini potensi besar bagi Industri komik tanah air,” ujarnya.
Membahas tentang komik, Wamenparekraf juga sudah tidak asing lagi dengan buku bercerita itu. Sedikit flashback, ia mengaku juga penggemar komik sejak masih duduk di bangku SMP.
“Saya dulu adalah penggemar komik, sejak SMP. Saya kalau pulang sekolah pasti beli komik. Di luar gerbang sekolah pasti ada tukang majalah dan ada komik juga, jadi pasti saya beli. Terus setiap pekan kalau saya ke Mall pasti ke toko buku untuk beli komik,” ujarnya.