"Kesuksesan ini merupakan hasil kerja sama semua pihak. Selain itu didukung perwakilan dagang Indonesia di luar negeri yang memfasilitasi buyer untuk hadir di TEI 2022," jelas Zulhas.
Zulhas juga mengungkapkan, dunia memang sedang menghadapi perlambatan ekonomi. Bahkan, IMF merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,2 persen pada 2022 dan akan melambat menjadi 2,9 persen pada 2023. Namun Indonesia cukup beruntung, kuartal kedua 2022 masih tumbuh 5,44 persen.
Baca Juga:
Penjabat Bupati Gorontalo Syukri Botutihe Minta Hipmi Jadi Motor Penggerak Ekonomi
Untuk itu, lanjutnya, Indonesia harus mencari terobosan baru untuk menghadapi perlambatan dan resesi ekonomi ini. Di antaranya dengan membuka pasar nontradisional, seperti Afrika, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa Timur, hingga Amerika Selatan melalui perjanjian kerja sama dagang dan diikuti dengan kegiatan misi dagang.
"Kementerian Perdagangan menyiapkan jalan tol untuk memasuki pasar baru melalui berbagai perjanjian perdagangan," ucap Mendag.
Zulhas berharap, pelaku usaha muda dapat meneruskan usaha memajukan perekonomian Indonesia. "Visi Indonesia maju 2045 bisa terjadi jika pelaku usaha bekerja sepenuh hati. Kementerian Perdagangan akan terus mendukung pelaku usaha agar Indonesia semakin maju," tutupnya. [JP]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.