WahanaNews.co | Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menekankan pentingnya kerja sama semua pihak untuk mendukung Indonesia maju.
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) diminta mendukung upaya pemerintah memulihkan ekonomi nasional sekaligus memperkuat pemerintah dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca Juga:
Penjabat Bupati Gorontalo Syukri Botutihe Minta Hipmi Jadi Motor Penggerak Ekonomi
Kerja sama pelaku usaha dengan semua pihak harus terus dilakukan dan harus bekerja sungguh-sungguh, sepenuh hati agar sukses karena kesuksesan pelaku usaha merupakan kesuksesan Indonesia.
Penekanan ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat menjadi pembicara dalam acara pendidikan dan pelatihan HIPMI Jakarta di Jakarta pada hari ini, Kamis (27/10).
Acara dengan tema “Peran Pengusaha Muda dalam Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional dan Kesiapan Menghadapi Tantangan Global” ini turut dihadiri Ketua Umum HIPMI Jaya Sona Maesana.
Baca Juga:
Hadiri HUT HIPMI ke-52, Jokowi Tekankan Persiapan Menuju Indonesia Emas 2045
"Kerja sama itu penting. Pemerintah, pelaku usaha, dan semua pihak harus bekerja sama untuk mendukung visi Indonesia maju. HIPMI merupakan masa depan Indonesia. Tanpa pengusaha, Indonesia tidak bisa maju dan berkembang. Oleh karena itu, kita mendukung HIPMI agar bisa optimal apalagi menghadapi perlambatan ekonomi dunia," kata Zulhas.
Zulhas Hasan menyampaikan, Kementerian Perdagangan telah menyelenggarakan Trade Expo Indonesia ke-37 secara hibrida. Acara tersebut secara luring telah ditutup pada Minggu lalu dan secara daring dilaksanakan hingga 19 Desember 2022. Kegiatan tersebut diiringi dengan penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week 2023.
Selama lima hari penyelenggaran, TEI ke-37 telah menghasilkan kontak hampir USD 3 miliar dan terus bertambah. Sementara untuk JMFW selama tiga hari pelaksanaan dapat menghasilkan transaksi sekitar Rp300 miliar.
"Kesuksesan ini merupakan hasil kerja sama semua pihak. Selain itu didukung perwakilan dagang Indonesia di luar negeri yang memfasilitasi buyer untuk hadir di TEI 2022," jelas Zulhas.
Zulhas juga mengungkapkan, dunia memang sedang menghadapi perlambatan ekonomi. Bahkan, IMF merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,2 persen pada 2022 dan akan melambat menjadi 2,9 persen pada 2023. Namun Indonesia cukup beruntung, kuartal kedua 2022 masih tumbuh 5,44 persen.
Untuk itu, lanjutnya, Indonesia harus mencari terobosan baru untuk menghadapi perlambatan dan resesi ekonomi ini. Di antaranya dengan membuka pasar nontradisional, seperti Afrika, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa Timur, hingga Amerika Selatan melalui perjanjian kerja sama dagang dan diikuti dengan kegiatan misi dagang.
"Kementerian Perdagangan menyiapkan jalan tol untuk memasuki pasar baru melalui berbagai perjanjian perdagangan," ucap Mendag.
Zulhas berharap, pelaku usaha muda dapat meneruskan usaha memajukan perekonomian Indonesia. "Visi Indonesia maju 2045 bisa terjadi jika pelaku usaha bekerja sepenuh hati. Kementerian Perdagangan akan terus mendukung pelaku usaha agar Indonesia semakin maju," tutupnya. [JP]