WahanaNews.co | Salah satu kuil kecil Buddha di distrik Sung Sam Provinsi Phetchabun, Thailand tampak sepi setelah empat biksu dinyatakan positif menggunakan narkoba.
Pejabat distrik, Boonlert Thintapthai, menyatakan para biksu itu positif menggunakan methamphetamine usai melakukan tes pada Senin (28/11).
Baca Juga:
Wali Kota Jakbar Resmikan Penggunaan Rumah Ibadah Vihara di Cengkareng
Thintapthai juga mengatakan keempat biksu itu telah dibawa ke klinik kesehatan untuk menjalani rehabilitasi narkoba.
"Kuil itu sekarang kosong dari biksu. Penduduk desa terdekat khawatir mereka tak bisa melakukan pelayanan kebajikan apa pun," kata dia, seperti dikutip AFP.
Salah satu pelayanan kebajikan adalah menyumbangkan makanan kepada para biksu. Ini dianggap sebagai tindakan baik yang mendatangkan pahala.
Baca Juga:
Ribuan Umat Buddha Akan Hadiri Dharmasanti Waisak 2023 di Pelataran Candi Borobudur
Lebih lanjut, Thintapthai mengatakan akan ada banyak biksu yang dikirim ke kuil untuk memungkinkan penduduk menjalankan kewajiban.
Sejauh ini, tak ada keterangan lebih jauh mengapa polisi menargetkan kuil khusus atau biksu tertentu untuk melakukan tes narkoba.
Namun, tindakan ini muncul saat Thailand berusaha memberantas perdagangan obat-obatan terlarang.
Dalam dua tahun terakhir, Thailand mengalami peningkatan besar volume sabu.
Thailand menjadi negara transit utama untuk metamfetamin dari Myanmar ke Laos.
Usai junta berhasil mengambil alih Myanmar pada 2021 lalu, jumlah pil sabu atau sabu (yaba) terus meningkat. Di tahun itu pula, produksi dan perdagangan zat sintesis ilegal mencapai rekor tertinggi.
Pihak berwenang secara kolektif menyita hampir 172 metamfetamin dan lebih dari satu miliar tablet yaba.
Sikap negatif biksu ini bukan satu-satunya kasus biksu di Thailand.
Dalam beberapa tahun terakhir, institusi suci Buddhisme Thailand ternoda serangkaian penangkapan dan skandal yang berkaitan dengan korupsi, pembunuhan, dan perdagangan narkoba di kalangan pendeta, demikian dikutip Vice. [rgo]