WahanaNews.co | Pemerintah China menegaskan pihaknya tidak akan segan-segan bertindak kepada negara lain yang ingin ikut campur soal Taiwan.
Pernyataan ini dilontarkan menyusul adanya komentar Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang menyatakan akan berkomitmen untuk ikut mempertahankan Taiwan apabila diserang China.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Seperti diberitakan kantor berita Associated Press, Jumat (22/10/2021), dalam briefing harian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menegaskan kembali klaim lama China bahwa Taiwan adalah wilayahnya.
China baru-baru ini meningkatkan ancamannya untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya, dengan paksa jika perlu, dengan menerbangkan pesawat-pesawat tempur di dekat pulau itu dan menggelar latihan pendaratan di pantai.
"Ketika menyangkut masalah yang berkaitan dengan kedaulatan dan integritas teritorial China dan kepentingan inti lainnya, tidak ada ruang bagi China untuk berkompromi atau membuat konsesi, dan tidak ada yang boleh meremehkan tekad kuat, kemauan keras, dan kemampuan kuat rakyat China untuk membela kedaulatan nasional dan integritas teritorial," kata Wang.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
"Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah China. Masalah Taiwan adalah murni urusan internal China yang tidak memungkinkan intervensi asing," tegas Wang.
Wang mengingatkan bahwa AS harus berhati-hati dengan kata-kata dan tindakannya tentang masalah Taiwan, dan tidak mengirim sinyal yang salah kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan.
Hal ini bertujuan agar tidak merusak hubungan China-AS secara serius, perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
China dan Taiwan berpisah selama perang saudara pada tahun 1949. AS memutuskan hubungan diplomatik resmi dengan Taipei pada tahun 1979 untuk mengakui Beijing.
Pemerintah AS selama ini tidak secara terbuka menentang klaim China atas Taiwan, tetapi berkomitmen untuk memastikan pulau itu dapat mempertahankan diri dan memperlakukan semua ancaman terhadap Taiwan sebagai masalah "keprihatinan serius."
Di bawah Presiden Xi Jinping, China telah meningkatkan tekanan militer, diplomatik dan ekonomi terhadap Taiwan.
Selama akhir pekan Hari Nasional di awal bulan, China mengirimkan 149 pesawat militer ke barat daya Taiwan dalam formasi kelompok penyerang. Ini memicu Taiwan untuk mengacak pesawat dan mengaktifkan sistem rudal pertahanan udaranya.
China juga baru-baru ini mengadakan latihan pendaratan pantai di sisi Selat Taiwan. [rin]