WahanaNews.co | Untuk mendukung Ukraina, Amerika Serikat terus menawarkan sejumlah bantuan dalam melawan Rusia. Mulai berbentuk sanksi hingga persenjataan.
Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba dalam unggahan twitternya, Selasa (1/3).
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
"Dalam perbincangan kami, (Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken) @SecBlinken menegaskan bahwa dukungan AS untuk Ukraina tidak goyah," demikian cuitan Kuleba dalam akun Twitter-nya.
"Saya menegaskan Ukraina menginginkan perdamaian. Tetapi selama kita masih diserang Rusia, kita membutuhkan lebih banyak sanksi dan senjata. Sekretaris (Blinken) menjaminkan keduanya. Kami telah berkoordinasi terkait langkah selanjutnya," tuturnya lagi.
Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden menerapkan berbagai sanksi berat untuk Rusia fsn menyatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin memilih untuk memulai perang.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Sanksi ini juga diumumkan oleh Blinken pada Senin (28/2). Salah satu kebijakan sanksi ini adalah melarang lembaga keuangan Rusia, seperti Bank Sentral Rusia, melakukan transaksi dalam mata uang dolar AS.
Inggris memerintahkan pembekuan seluruh aset Presiden Vladimir Putin dan menteri luar negerinya, Sergei Lavrov sebagai respons atas invasi Rusia ke Ukraina, Sabtu (26/2).
Inggris juga telah lebih dulu menjatuhkan sanksi atas bank, pengusaha, miliarder, hingga pejabat parlemen Rusia. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.