WahanaNews.co | Cina mengatur hukuman kredit sosial bagi warga yang terlibat dalam penipuan telekomunikasi dan internet.
Para pembuat kebijakan di negara itu sedang mempertimbangkan hukuman yang lebih ketat bagi tindak kejahatan tersebut.
Baca Juga:
Pelaku Penyandera Bocah di Pospol Pejaten Mau Uang Tebusan dan Seorang Resedivis TPPO
Draf undang-undang (UU) tentang penipuan internet dan antitelekomunikasi akan diajukan untuk pembacaan ketiga pada sesi legislatif Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPC) Cina, yang akan digelar mulai 30 Agustus hingga 2 September.
Draf tersebut dirilis untuk mengumpulkan opini publik setelah pembacaan kedua pada Juni.
Berbagai usulan dibuat oleh masyarakat, termasuk hukuman lebih berat bagi pelaku penipuan telekomunikasi dan internet, serta lebih banyak upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kejahatan tersebut.
Baca Juga:
Negara Cina Jadi Konsumen Emas Terbesar di Dunia
Juru Bicara Komisi Urusan Legislatif dari Komite Tetap NPC Cina, Yang Heqing, mengatakan draf UU untuk pembacaan ketiga telah sepenuhnya menyerap masukan dari publik serta menguraikan ketentuan hukuman lebih berat bagi orang-orang yang terlibat dalam penipuan telekomunikasi dan daring.
Selain itu, draf baru tersebut juga menambahkan ketentuan tentang penguatan publisitas pencegahan penipuan di kalangan warga lanjut usia dan anak muda, termasuk sistem penghargaan untuk informasi dari publik, ujar Yang. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.