WahanaNews.co | Dua
warga Amerika Serikat (AS) yang diduga ambil peran dalam pembunuhan Presiden
Haiti, membantah terlibat dalam peristiwa itu. Mereka mengaku hanya bertindak
sebagai penerjemah bagi regu pembunuh mendiang presiden Haiti, seperti
dilaporkan The New York Times.
ass="MsoNormal">
Baca Juga:
Pembunuhan Presiden Haiti Ternyata Bermotif Politik
Menteri pemilihan dan hubungan antar partai Haiti, Mathias
Pierre, sebelumnya mengidentifikasi warga AS James Solages (35) dan Joseph
Vincent (55) sebagai dua orang Amerika yang ditahan.
Clement Noel, seorang hakim yang terlibat dalam penyelidikan
dan berbicara dengan kedua pria itu, mengatakan keduanya mengklaim plot itu
direncanakan secara intensif selama sebulan terakhir.
Menurut Noel kedua pria itu bertemu dengan anggota regu
pembunuh di sebuah hotel di Petionville, pinggiran Ibu Kota Haiti, untuk
merencanakan serangan.
Baca Juga:
Diduga, Pembunuhan Presiden Haiti Libatkan 17 Eks Tentara Kolombia
Selain itu, rencana tersebut diduga hanya untuk menculik
presiden dan membawanya ke istana nasional, bukan membunuhnya.
Kepada Noel, Vincent mengatakan bahwa dia telah berada di
Haiti selama enam bulan terakhir dan tinggal bersama sepupunya. Sedangkan
Solages berada di negara itu selama satu bulan, dan Noel diberitahu bahwa
orang-orang Kolombia yang diduga terlibat dalam serangan itu berada di negara
itu selama tiga bulan.
Moise ditembak mati dan istrinya terluka parah dalam
serangan di rumah mereka oleh sekelompok pria pada Rabu pagi sekitar pukul
01.00 waktu setempat.