WahanaNews.co | Bendungan Nova Kakhovka di Kherson, selatan Ukraina, meledak dan menimbulkan banjir pada Selasa (6/6/23).
Sejumlah video yang belum diverifikasi di media sosial menunjukkan air melonjak melalui sisa-sisa tanggul usai meledak.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Ketinggian air itu naik beberapa meter dalam hitungan jam. Luapan air itu pun melintasi zona perang kedua negara.
Pejabat Moskow yang ditempatkan di wilayah tersebut mengatakan 22 ribu orang dan 14 permukiman berisiko terdampak luapan air.
Baik Rusia dan Ukraina sejauh ini saling tuduh mengenai pihak yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Bendungan Kakhovka merupakan tanggul dengan tinggi 30 meter dan panjang 3,2 kilometer.
Bendungan ini menampung air yang sama dengan Great Salt Lake di negara bagian Utah Amerika Serikat.
Kakhovka dibangun pada 1965 di Sungai Dnipro sebagai bagian dari PLTA Kakhovka.
Bendungan ini juga memasok air ke semenanjung Crimea, yang dicaplok Rusia pada 2014, dan ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang juga di bawah kendali Kremlin.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan tak ada risiko langsung terhadap nuklir di pabrik akibat meledaknya bendungan. Meski begitu, IAEA menegaskan pihaknya sedang memantau situasi dengan cermat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky marah dan menuduh Rusia sebagai pihak yang melakukan perusakan.
"Penghancuran bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka hanya menegaskan bagi seluruh dunia bahwa mereka (Rusia) harus diusir dari setiap sudut tanah Ukraina," kata Zelensky di Telegram.
Sementara itu, pejabat Rusia di Kherson menuding bahwa Ukraina yang menyerang bendungan tersebut.
Serangan itu diklaim terjadi pada pukul 23.00 GMT selama beberapa kali, dan menghancurkan katup hidrolik PLTA meski tak sepenuhnya hancur.
"Kami meminta semua penduduk permukiman pesisir untuk siap dievakuasi," ujarnya.
"Layanan darurat dan khusus di kawasan ini dalam kesiapan penuh dan akan menyediakan semua bantuan yang diperlukan."[eta]