WahanaNews.co | Pendiri Microsoft Bill Gates tak yakin pemanasan global bisa ditekan mencapai 1,5 derajat celcius.
Bill Gates mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memenuhi target dari pemanasan global tersebut.
Keraguan itu ia ungkapkan di KTT Perubahan Iklim COP26, mengacu pada Perjanjian Paris 2015 lalu yang bertujuan untuk membatasi pemanasan global hingga jauh di bawah 2, bahkan 1,5 derajat celcius.
Baca Juga:
Disebut Pahlawan Anti Demam Berdarah, Inilah Nyamuk Wolbachia
Dalam kutipan wawancara bersama Anggota Parlemen Inggris Jeremy Hunt untuk lembaga think tank Policy Exchange, miliarder tersebut tampak skeptis tentang kemungkinan tercapainya tujuan tersebut.
"Ini semua masalah derajat untuk dibicarakan. Artinya, untuk mencapai 2,5 derajat celcius lebih baik daripada mencapai 3. Mencapai 2 derajat celcius lebih baik daripada mencapai 2,5. Mencapai 1.5 derajat celcius akan sangat sulit. Saya ragu kita akan dapat mencapainya," ungkap Bill Gates dilansir CNBC.
Ambang batas 1,5 derajat celcius adalah target global yang penting karena di luar level ini apa yang disebut titik kritis menjadi lebih mungkin terjadi. Titik kritis mengacu pada perubahan yang tidak dapat diubah dalam sistem iklim.
Baca Juga:
Sudah Tahu Belum? Ternyata Ini 4 Kebiasaan Bill Gates yang Bikin Otaknya Makin Cerdas
Bill Gates menambahkan bahwa tidak ada prestasi yang sebanding yang pernah dicapai umat manusia dengan apa yang perlu dilakukan untuk perubahan iklim.
Ia mengakui bahwa umat manusia jauh lebih kaya dan jauh lebih berpengetahuan hari ini. Manusia memiliki alat digital yang memungkinkan untuk mengerjakan hal-hal tentang perubahan iklim, termasuk soal pemanasan global.
"Apa yang terjadi dengan panel surya, di mana harganya sangat mahal dan sekarang harganya murah, atau baterai lithium ion, kita perlu melakukan itu untuk sekitar enam teknologi lainnya," sebutnya.
Memeriksa nama baja hijau, hidrogen murah dan angin lepas pantai, Gates mengatakan banyak uang akan dibutuhkan dan ada banyak jalan untuk melakukan inovasi.
"Inovasi ini harus cepat," tegas Bill Gates.
Ditanya tentang bagaimana Inggris menangani masalah iklim, Bill Gates justru memberikan pujian. Menurutnya Inggris sebenarnya adalah teladan di mana batu bara dimulai di sini, namun ada periode waktu ketika emisi batubara di Inggris adalah nol.
Pada tahun 2016, pemerintah Inggris menggabungkan Departemen Energi dan Perubahan Iklim dengan Departemen Bisnis, Inovasi, dan Keterampilan. Ia sempat khawatir dengan penggabungan yang dilakukan Inggris tersebut.
"Saya pikir, oke, apakah iklim akan hilang dalam hal itu? Faktanya, sesuatu yang benar terjadi, di mana sekarang lebih kepada orientasi bisnis dan pemikiran analitis yang datang bersama orang-orang yang memahami iklim."
"Dan menurut saya, itu adalah mengapa Inggris membuat kemajuan dalam hal ini. Inggris mendapat nilai yang sangat bagus untuk kemajuan iklim," kata Bill Gates.
Dilansir Silicon, Dalam KTT COP26, Bill Gates hadir sebagai seorang ahli dalam lingkungan dan pemanasan global.
Contohnya, ketika pada tahun 2015 ia meluncurkan mesin yang mengubah kotoran manusia menjadi air minum dan listrik gratis untuk negara-negara berkembang.
Gates juga terkenal mendukung usaha CO2 yang menyedot karbon dioksida dari atmosfer. Pohon yang bertugas menangkap karbon di Kanda itu dibantu pendananya dengan memberikan 40 juta pohon. [dhn]