WahanaNews.co| Rusia cemberut! Gegara sanksi yang dijatuhkan Amerika dan sejumlah negara Eropa, negara ini kesulitan menjual cadangan emasnya untuk mengatasi jatuhnya rubel.
Amerika dan Eropa melarang lembaga-lembaga keuangan dunia melakukan transaksi emas dengan Negeri Beruang Merah itu.
Baca Juga:
LHKPN Hanya Rp 51 Miliar, Kejagung Temukan Rp 1 Triliun dan 51 Kg Emas di Rumah Zarof
Dikutip dari Bloomberg, Minggu (20/3/2022), Rusia memiliki cadangan emas senilai USD140 miliar atau setara Rp1.988 triliun (kurs Rp14.200). Cadangan emas Rusia itu membuatnya masuk dalam lima negara yang memiliki emas terbesar di dunia.
Emas sebanyak itu dengan susah payah ditimbun bank sentral Rusia, Bank of Rusia, sejak pertangan tahun 2000. Sanksi Amerika dan Eropa membuat para pedagang institusi khawatir reputasinya rusak karena dianggap "melawan hukum" jika bertransaksi dengan bank sentral Rusia. Apalagi Washington menginginkan sanksi susulan terhadap siapa pun yang membeli atau menjual emas Rusia.
Rusia mungkin saja bisa melego emasnya dengan melirik bank sentral China dan India. Rusia juga dapat menjual emasnya melalui Shanghai Gold Exchane, yang memiliki bank komersial sebagai anggotanya, apalagi jika ada diskon yang menarik.
Baca Juga:
Freeport Targetkan Produksi 60 Ton Emas di Gresik, Dimulai Akhir Tahun Ini
"Mereka bisa mengambilnya dengan harga diskon,” kata Managing Partner Grup CPM Jeff Christian, kepada Bloomberg. CPM adalah sebuah perusahaan riset komoditas dan konsultan keuangan yang bermarkas di New York, Amerika Serikat.
Masalahnya, kelompok bipartisan senator AS dapat menghalangi bank di China dan India untuk membeli emas Rusia. Beijing sendiri tampaknya tak mau mengambil risiko itu dengan menghindari dampak sanksi AS atas perang tersebut.
Citigroup Inc mengatakan, jika Rusia putus asa, ia bisa menjual emas batangan di dalam negeri untuk membeli rubel. Langkah itu bisa dilakukukan dengan menetapkan harga standar emas internal. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.