WahanaNews.co | China mengutuk aksi pembakaran kitab suci Al Quran oleh politikus sayap kanan Swedia yang anti-Islam.
"China selalu menentang perilaku esktrem yang menyerang orang-orang berkeyakinan agama berbeda sehingga dapat memicu konflik antarmasyarakat," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA), Wang Wenbin, Rabu (20/4/2022).
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Menurut Wang, kebebasan berbicara tidak boleh dijadikan alasan untuk mendiskriminasi ras atau budaya karena dapat menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.
Ia berpendapat tidak ada satu peradaban di dunia ini yang lebih unggul dari peradaban yang lainnya.
"Kami sangat menentang retorika diskriminatif terhadap agama dan peradaban tertentu," kata Wang, yang mengaku memantau perkembangan insiden pembakaran Al Quran oleh politikus anti-Islam, Rasmus Paludan, di Swedia tersebut.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Ia menyerukan perbedaan peradaban antarmasyarakat diganti dengan pertukaraan peradaban.
"Diharapkan Swedia bisa mengambil pelajaran dari masalah ini dan bersungguh-sungguh menghormati keyakinan pemeluk agama Islam dan kelompok minoritas lainnya," ucap Wang dalam pengarahan pers rutin tersebut.
Ia juga berharap Swedia melindungi hak dan kepentingan umat Islam dan kelompok minoritas lainnya yang sah dan menyelaraskan antara pernyataan-pernyataan politikus dan otoritas di Swedia tentang penghormatan dan perlindungan kebebasan beragama dengan tindakan yang nyata. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.