Oleh ZAKI SHAIKH
Baca Juga:
Denmark Open 2022: Dominasi China Berlanjut, He Bing Jiao Juara
PERANG dagang Amerika Serikat (AS) dan China mendorong China memalingkan
wajah mereka secara serius ke Timur Tengah.
Iran kini menjadi target China untuk
membangun relasi yang kuat dan strategis.
Baca Juga:
China: Wahai AS, Jangan Campuri Hak Kami soal Perang Rusia-Ukraina!
Pada beberapa bulan ke depan mungkin
kita akan menyaksikan bagaimana China mengarahkan pengejaran dan pengaruhnya di
Timur Tengah.
Pakar China, Yin Gang, mengatakan, Beijing memiliki sarana untuk
menengahi konflik antara Iran, AS, dan negara-negara Arab, sambil merujuk pada kunjungan Menteri Luar Negeri Wang Yi ke
Timur Tengah.
Selama tur, Wang menyukai dialog
multilateral untuk menyelesaikan perbedaan di wilayah tersebut.
Yin percaya, meskipun
solusi mungkin membutuhkan waktu, namun kunjungan Wang ke enam negara Timur
Tengah telah menyampaikan pesan bahwa China bersedia memainkan peran yang lebih
luas di Timur Tengah.
China berupaya mencegah jatuhnya Iran
karena diyakini hal itu akan mengganggu keseimbangan terhadap AS di kawasan
tersebut.
China ingin mencegah AS untuk tidak
menyebabkan kerusakan lebih parah kepada Iran.
Selain itu, China juga bertujuan untuk
mencegah maraknya konflik apa pun yang dapat merugikan kepentingannya, yang
mencakup gangguan pasokan energi, kondisi yang dapat menyebabkan penurunan
ekspor China, gejolak dalam infrastruktur yang merusak hubungan logistik yang
memengaruhi ekspornya ke Barat, dan kepentingan pasar China.
Energi akan terus menjadi inti dari
hubungan China dengan Timur Tengah.
Faktor ini menjadi yang terpenting di
antara upaya geostrategis Beijing di dalam dan sekitar kawasan.
Menarik melihat cara apa yang akan
digunakan China untuk mengejar kalkulasi strategisnya.
Dalam hal ini, ada Belt and Road Initiative (BRI), yang
dapat berfungsi sebagai penyeimbang "Dialog Keamanan Segi Empat" yang disebut Quad,
termasuk AS, India, Australia, dan Jepang.
Sejauh ini, pendekatan China secara
umum masih berhati-hati di Timur Tengah dan terbatas pada memastikan pasokan
energi untuk melindungi kepentingan geoekonomi, investasi, dan perdagangannya.
Beijing percaya bahwa dengan perluasan
hubungan ekonomi, ketergantungan negara-negara pada China akan meningkat di
bidang pertahanan dan keamanan.
Ahli strategi China berpendapat, BRI dapat berfungsi sebagai respons terbaik terhadap inisiatif
poros Asia yang dipromosikan AS.
Apakah Iran akhirnya masuk ke dalam
lingkaran China? (Zaki Shaikh, Analis, tinggal di Inggris,
dan telah bekerja dengan universitas di tiga negara Asia Tengah)-dhn
Sumber Asli: www.aa.com.tr/en/analysis/opinion-china-looks-at-middle-east-to-counter-us-domination/2189387