WahanaNews.co | Invasi Rusia ke Ukraina disebut Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, sebagai Perang Dunai III, dan dampaknya pun sudah mulai terasa, termasuk di Indonesia.
Hamianin mengungkapkan pandangannya tersebut dalam forum diskusi yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).
Baca Juga:
Lithuania Bikin Rusia Emosi, Perang Dunia Kian Dekat
"Ini Perang Dunia III, karena di dunia ini di abad ke-21, apa pun yang besar terjadi di mana pun akan melibatkan seluruh dunia dalam hitungan jam. Bukan dalam hitungan hari, minggu, atau bulan," ujar Vasyl Hamianin, Kamis (14/4/2022).
"Ini bukan abad ke-20, tidak seperti tahun lalu. Waktunya sangat berbeda, sangat cepat berkat perkembangan dan komunikasi dalam banyak kasus."
"Anda menekan tombolnya di sini dan sesuatu terjadi di belahan bumi lain, yang ribuan kilometer jauhnya. Jadi ini Perang Dunia III," lanjutnya.
Baca Juga:
PBB Desak Rusia Akhiri Perang di Ukraina
Dubes Ukraina tersebut menambahkan, dampak perang Rusia-Ukraina yang disebutnya sebagai Perang Dunia III sudah terasa seperti kenaikan harga bahan bakar dan pangan.
Ia pun khawatir krisis pangan akan terjadi, mengingat Ukraina dan Rusia termasuk distributor bahan pokok terbesar di dunia.
Seperti diketahui, Ukraina adalah penghasil gandum dan Rusia merupakan pemasok gas terbesar ke Eropa.
Dampak perang Rusia vs Ukraina yang sudah terjadi antara lain harga gas Eropa melambung ke rekor tertinggi.
Sementara di Indonesia, mayoritas kenaikan harga pangan di dalam negeri merupakan implikasi dari terhambatnya perdagangan antara Indonesia dengan Ukraina dan Rusia, kata Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, dikutip dari BBC Indonesia.
Ukraina merupakan pemasok gandum terbesar bagi Indonesia.
Sebaliknya bagi Ukraina, Indonesia adalah negara tujuan ekspor gandum terbesar kedua di dunia setelah Mesir.
Dubes Ukraina Vasyl Hamianin juga menanggapi isu Rusia tetap diundang Indonesia ke KTT G20 di Bali pada November 2022.
Menurutnya, kehadiran Rusia akan menjadi tantangan bagi Indonesia yang memegang Presidensi G20, tetapi ia percaya diplomat RI cerdas dan bijak.
"Ini adalah tantangan bagi Indonesia sebagai Presidensi G20, namun saya yakin bahwa para pemimpin dan diplomat Indonesia begitu cerdas, bijak, dan berpengalaman, dan akan dapat mencari jalan keluar dari situasi yang sangat kompleks ini," terangnya, dikutip dari Antara. [gun]