WahanaNews.co | Banjir Korea Selatan 2023 disebut telah menewaskan 39 orang. Sejumlah orang mengalami luka-luka akibat peristiwa banjir yang melanda Korea Selatan (Korsel) tersebut.
Lalu, apa yang menyebabkan banjir di Negeri Ginseng tersebut? Simak informasi di bawah ini.
Baca Juga:
KPW Bank Indonesia Provinsi Jambi Sukses Gelar GENTALA ARASI 2023, Ini Apresiasi dari Gubernur Jambi
Penyebab Banjir Korea Selatan 2023
Dilansir Reuters, Senin (17/07/23), hujan terus mengguyur wilayah tengah dan selatan Korea Selatan sejak Kamis (13/7/2023). Hal ini menjadi salah satu pemicu banjir di Korea Selatan.
Dikutip dari AFP, Korea Selatan sedang berada di musim panas. Adapun hujan lebat selama 4 hari terakhir, menyebabkan bendungan besar meluap.
Baca Juga:
Danrem 042/Gapu Pimpin Upacara Bulanan, Bacakan Amanat Panglima TNI
Air hujan mengalir begitu cepat ke jalan bawah tanah sehingga banyak orang yang terjebak dalam kendaraan, dan tidak dapat melarikan diri. Tim SAR melakukan penyelamatan pada orang-orang yang terjebak banjir di terowongan.
39 Orang Tewas
Sebanyak 39 orang meninggal dunia akibat banjir di Korea Selatan dengan 12 di antaranya ditemukan tewas di terowongan yang terendam banjir.
Sekitar 12 kematian, termasuk tiga jenazah yang ditemukan semalam, terjadi di sebuah terowongan di pusat kota Cheongju.
Selain itu, 16 kendaraan, termasuk sebuah bus, terendam banjir bandang pada Sabtu (15/7/2023) setelah tanggul sungai runtuh. Sembilan orang lainnya mengalami luka-luka akibat banjir tersebut.
9 Orang Hilang
Banjir Korsel disebabkan oleh hujan deras selama beberapa hari berturut-turut. Kementerian Dalam Negeri melaporkan sembilan orang hilang dan 34 orang lainnya mengalami luka-luka.
Selain itu, Kementerian Dalam Negeri mengungkapkan sebanyak 6.400 warga di kota Goesan diperintahkan untuk mengungsi ketika Bendungan Goesan mulai meluap akibat hujan deras dan menenggelamkan desa-desa dataran rendah di dekatnya.
Bus-bus Terjebak Banjir di Terowongan
Banjir di Korea Selatan membuat sejumlah orang terjebak di mobil di terowongan kota Cheongju, Korea Selatan.
Beberapa mayat ditemukan dari dalam bus, sementara sembilan orang selamat berhasil diselamatkan pada Sabtu (15/07/23).
Layanan Kereta Sempat Dihentikan
Semua layanan kereta reguler nasional dihentikan pada Sabtu (15/7/2023) pukul 14:00 waktu setempat. Meski demikian, kereta peluru KTX tetap beroperasi dengan potensi penyesuaian jadwal, menurut Korea Railroad Corporation.
Warga Kritik Pemerintah soal Banjir Korsel
Insiden banjir Korea Selatan memicu pertanyaan atas upaya Korsel dalam mencegah dan menanggapi kerusakan yang terjadi akibat banjir.
Sejumlah pengemudi yang sering menggunakan jalan tersebut menyalahkan pemerintah karena gagal melarang akses ke underpass meskipun banjir telah diperkirakan secara luas.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol yang baru saja kembali dari perjalanan luar negeri, Senin (17/7) waktu setempat menggelar rapat antar-lembaga. Tujuannya untuk membahas tanggap bencana dan menyatakan situasinya menjadi lebih buruk karena penanggulangan yang buruk di daerah-daerah yang rentan.
"Kami telah berulang kali menekankan kontrol akses ke area berbahaya dan evakuasi pencegahan sejak tahun lalu, tetap jika prinsip dasar tanggap bencana tidak dipertahankan, sulit untuk memastikan keamanan publik," ucap Yoon dalam rapat tersebut.
Dia kemudian menyerukan kepada otoritas setempat untuk melakukan upaya maksimal untuk menyelamatkan para korban. Ia juga berjanji mendukung pekerjaan pemulihan dan keluarga yang terdampak, termasuk menetapkan daerah yang dilanda banjir sebagai zona bencana khusus.[sdy/detik]