WahanaNews.co | Bassirou Diomaye Faye resmi dilantik menjadi Presiden kelima dan termuda Senegal pada upacara pelantikan di ibu kota Dakar, Selasa (2/4/2024).
Faye dalam upacara yang disiarkan di televisi itu bersumpah untuk setia menjalankan jabatan presiden Republik Senegal, serta akan mematuhi ketentuan konstitusi dan undang-undang.
Baca Juga:
Hadir Pada General Annual Meeting di Dakar Senegal Tahun 2014, Awal Bergabungnya ALPERKLINAS Ke FISUEL International
"Untuk mencurahkan seluruh kekuatan saya membela institusi konstitusional, integritas wilayah dan kemerdekaan nasional, serta melakukan segala upaya untuk mewujudkan persatuan Afrika," kata Faye.
Politisi oposisi berusia 44 tahun itu berjanji memerangi korupsi dan berupaya membangun kembali institusi-institusi negara Afrika tersebut.
Pelantikan tersebut dihadiri oleh banyak pejabat tinggi asing, termasuk Presiden Gambia Adama Barrow, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Presiden Guinea-Bissau Umaro Sissoco Embalo, Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat dan Menteri Luar Negeri Mali Abdoulaye Diop, menurut laporan media Africanews.
Baca Juga:
Presiden Terpilih Beristri 2, Senegal Revisi Aturan Protokol
Faye memenangkan lebih dari 54 persen suara dalam pemilihan presiden pada 24 Maret, setelah upaya gagal pemerintah Presiden Macky Sall untuk menunda pemilu.
Pemimpin baru Senegal tersebut menghabiskan sebagian besar tahun 2023 dalam penyelidikan atas tuduhan pencemaran nama baik dan penghinaan terhadap pengadilan, dan telah dibebaskan dari penjara 10 hari sebelum pemungutan suara.
Faye adalah mantan inspektur pajak yang menjabat sebagai sekretaris jenderal partai Patriot Afrika Senegal untuk Pekerjaan, Etika dan Persaudaraan, pimpinan oposisi pemerintah, Ousmane Sonko.
Pada Juli lalu, pemerintah Senegal membubarkan partai tersebut karena dituduh mendorong gerakan pemberontakan.
Sonko dilarang mengikuti pemilihan presiden tahun 2024, tetapi diangkat sebagai perdana menteri Senegal setelah Faye bertindak sebagai presiden.
[Redaktur: Zahara Sitio]