WahanaNews.co | Jeff
Bezos melayangkan gugatan hukum ke NASA (Badan Penerbangan dan Antariksa
Amerika Serikat), lantaran tak memilihnya untuk kontrak misi peluncuran manusia
ke Bulan pada 2024.
Baca Juga:
Fenomena Langit Tak Biasa, Pink Moon Kembali Menyapa Bumi Malam Ini
Gugatan Bezos itu dilayangkan melalui Blue Origin,
perusahaan antariksa miliknya ke Pengadilan Federal AS pada Jumat (13/8) lalu.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memperbaiki kekurangan dalam proses
akuisisi yang ditemukan di Sistem Pendaratan Manusia NASA.
Mengutip IFL Science, orang terkaya di dunia itu menuduh
NASA telah memberi SpaceX keuntungan yang tidak adil dengan mengizinkannya
merevisi harga penawaran kontrak, setelah adanya perubahan anggaran. Bezos juga
menuding NASA melakukan kritik yang tidak adil dalam beberapa evaluasi teknis
atas proposalnya Blue Origin.
Mantan CEO Amazon itu berharap pada awalnya NASA akan
memilih dua dari tiga perusahaan yang bersaing untuk menyediakan wahana yang
akan membawa astronaut ke permukaan Bulan sebagai bagian dari misi Artemis.
Sebaliknya, NASA hanya memilih satu, yaitu SpaceX dengan harga yang "lebih
murah", walaupun masih 2,89 miliar dolar AS atau sekitar Rp 42 triliun.
Baca Juga:
Gara-gara Trump, NASA Batal Daratkan Orang Non-Kulit Putih di Bulan
Sebelum mengajukan gugatan, Bezos juga telah melakukan upaya
yang lebih lunak dengan "menyogok" NASA sekitar 2 miliar dolar AS atau sekitar
Rp 28,9 triliun sebagai skema mengabaikan pembayaran kontrak hingga untuk dua
tahun pertama. Duit itu akan diberikan, jika lembaga antariksa AS tersebut
mengubah kontrak penjelajahan ke Bulan.
"Saya percaya misi ini penting. Saya merasa terhormat
untuk menawarkan kontribusi ini dan saya bersyukur memiliki kemampuan keuangan
untuk dapat melakukannya," tulis Jeff Bezos.
Tidak jelas apa yang ingin dicapai oleh pendekatan agresif
Jeff Bezos dan Blue Origin. Perseteruan dengan NASA mungkin akan merusak
hubungan antar keduanya untuk misi luar angkasa ke depan. NASA sendiri memiliki
waktu hingga 12 Oktober untuk merespons gugatan tersebut.
Aksi bos Blue Origin Bezos rupanya tidak sejalan dengan para
karyawannya. Beberapa staf Blue Origin sendiri, mengungkapkan rasa kecewa dan
malu dengan aksi bosnya tersebut di situs forum Reddit dan Twitter.
Bahkan, Ars Technica melaporkan, seorang insinyur senior
pada proyek Sistem Pendaratan Manusia Blue Origin, memilih untuk keluar
meninggalkan perusahaan dan pindah ke SpaceX.
SpaceX milik Elon Musk berhasil menyingkirkan dua
pesaingnya, Blue Origin dan Dynetics Inc. NASA sendiri diketahui sedang
melakukan pemangkasan biaya untuk proyek penjelajahan ke Bulan. Maka dari itu,
mereka hanya memilih satu kontraktor, yaitu SpaceX untuk mengerjakan proyek
tersebut. [rin]