WahanaNews.co | Kanada
diterpa gelombang panas terparah sepanjang sejarah, dengan suhu udara di Kota
Lytton mencapai 49,5 derajat Celsius pada Selasa (29/6) kemarin.
Baca Juga:
Kain Ulos Batak Jadi Primadona di Festival Fashion Kanada 2024
"Sekitar pukul 16.20, Stasiun Iklim Lytton melaporkan
suhu 49,5 derajat Celsius, sekali lagi memecahkan rekor suhu harian selama tiga
hari berturut-turut," demikian pernyataan Kementerian Lingkungan dan
Perubahan Iklim Kanada.
Lytton memang melaporkan rekor suhu tertinggi selama tiga
hari berturut-turut. Laporan temperatur pada Selasa ini memecahkan rekor sehari
sebelumnya yang mencapai 47,9 derajat Celsius.
Sehari sebelumnya, Minggu (27/6), Lytton untuk pertama
kalinya melaporkan rekor suhu harian tertinggi, mencapai 47,5 derajat Celsius.
Baca Juga:
Sindrom Fermentasi Usus, Penyebab Wanita Kanada Mabuk 2 Tahun Meski Tak Konsumsi Alkohol
Tak hanya Kanada, sejumlah kawasan di Amerika Serikat juga
dilanda gelombang panas ekstrem sejak akhir pekan lalu.
Reuters melaporkan bahwa kawasan Washington, Oregon,
sebagian Idaho, Wyoming, dan California berada di bawah peringatan panas yang
berlebihan karena suhu melonjak 6-7 derajat Celcius di atas rata-rata.
"Peristiwa ini kemungkinan akan menjadi salah satu
gelombang panas paling ekstrem dan berkepanjangan dalam catatan sejarah Inland
Northwest," demikian pernyataan Layanan Cuaca Nasional AS (NWS).
Sebagaimana dilansir The Guardian, para ahli menduga
gelombang panas ini terjadi karena fenomena "heat dome" atau kubah
panas.
Istilah itu merujuk pada situasi di mana tekanan tinggi
terjadi di sejumlah area yang membuat suhu panas terperangkap.
"Di kawasan barat laut Pasifik kerap terjadi situasi
seperti ini karena wilayahnya dapat menutup jalur aliran udara dingin laut ke
arah daratan," ujar seorang ahli klimatologi dari AS, Nick Bond. [dhn]