WahanaNews.co | Pejabat Prancis memperingatkan pada Kamis (16/6), negara itu bakal dilanda gelombang panas ekstrem.
Di Spanyol gelombang panas telah mengakibatkan kebakaran hutan di beberapa tempat. Kedua negara pada tahun ini telah mencatat rekor bulan Mei terpanas.
Baca Juga:
Akui Palestina Merdeka, Bendera Spanyol, Norwegia, dan Irlandia Berkibar di Tepi Barat
Situasi diperburuk karena ada kekeringan yang disebabkan curah hujan minim selama musim dingin dan musim semi.
Layanan cuaca Meteo France mengatakan, sebagian besar Prancis akan dilanda suhu lebih tinggi pada hari Sabtu (18/6), dengan kisaran pada 35 derajat Celsius, sebelum badai mendinginkan cuaca lagi pada hari Minggu (19/6).
Layanan cuaca Aemet di Spanyol memperkirakan suhu udara akan mencapai 43 derajat Celsius sampai akhir minggu.
Baca Juga:
Menhan Spanyol: Perang di Gaza Palestina Adalah Genosida, Harus Segera Dihentikan
Kebakaran hutan
Petugas pemadam kebakaran Spanyol tengah berjuang untuk meredam kobaran api di beberapa tempat. Di dekat Baldomar, sekitar 140 kilometer di timur laut Barcelona, kebakaran hutan telah menghanguskan 500 hektar lahan, tetapi bisa meluas hingga 20.000 hektar sebelum dapat dikendalikan, kata pemerintah daerah.
Di Prancis, lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran dikerahkan hari Rabu (15/6) untuk mengatasi kebakaran hutan di wilayah Lozere selatan.
Prefektur setempat melaporkan kobaran api seluas lebih dari 70 hektar telah dapat dipadamkan dalam semalam, tetapi ada bahaya besar api akan menyala kembali. Pihak berwenang juga telah memperingatkan peningkatan risiko kebakaran hutan di sekitar Paris.
Para ahli mengatakan, gelombang panas yang lebih sering dan intens yang saat ini terjadi sebagai akibat dari pemanasan global, dan memiliki dampak yang menghancurkan pada kesehatan manusia, hewan, dan ekonomi.
Ancaman besar bagi manusia dan hewan
Hampir 10% dari 2 juta kematian yang dikaitkan dengan peristiwa cuaca ekstrem dari tahun 1970 hingga 2019 disebabkan oleh suhu yang sangat tinggi, dengan sebagian besar kematian terjadi sejak tahun 2000, kata Organisasi Meteorologi Dunia, WMO.
Di Eropa, cuaca panas yang ekstrem menyebabkan sekitar 90% kematian terkait cuaca antara tahun 1980 dan 2022, kata Badan Lingkungan Eropa, EEA.
Menurut badan kesehatan masyarakat di Prancis, gelombang panas di negara itu dari 2015 hingga 2020 menelan biaya €22 miliar hingga €37 miliar untuk biaya kesehatan, biaya sosial yang dikeluarkan oleh hilangnya kesejahteraan dan "biaya tak berwujud yang berasal dari kematian dini."
Burung-burung muda di Spanyol juga menghadapi masalah gelombang panas paling awal di negara itu dalam lebih dari 40 tahun, yang bertepatan dengan musim penetasan.
"Burung menderita terutama dalam gelombang panas awal Juni yang kita alami di Spanyol," kata David Howell, penasihat iklim dan energi di LSM SEO Birdlife kepada kantor berita Reuters.
"Mereka terutama menderita stres panas dan kehausan, dan bahkan dalam beberapa kasus mereka harus meninggalkan sarang untuk mencari suhu yang lebih dingin." [qnt]