WahanaNews.co | Juru Bicara Kantor Kepresidenan Ukraina Serhii Nikiforov mengatakan jika Zelensky punya pesan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin, maka hal itu bisa disampaikan sendiri lewat pidato, bukan melalui perantara.
Ukraina buka suara soal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan ia membawa pesan dari Presiden Volodymyr Zelensky untuk Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa hari lalu.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
"Ada pesan apa pun, jika Presiden Ukraina ingin berbicara kepada seseorang, dia akan melakukannya secara terbuka, dalam pidato harian," ungkap Nikiforov, dikutip Minggu (3/7).
Jokowi memang berkunjung ke Ukraina dan bertemu langsung dengan Zelensky pada 30 Juni 2022. Mereka membahas beberapa hal, mulai dari invasi Rusia sampai krisis pangan dunia.
Lantas, apa sebenarnya isi pidato lengkap Zelensky kepada publik setelah pertemuan tersebut?
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
Terima kasih yang mulia Bapak Presiden Widodo dan delegasi bapak dan ibu sekalian, para rekan-rekan media.
Hari ini merupakan hari bersejarah bagi negara kami, bagi Ukraina dan Indonesia karena ini merupakan kunjungan pertama oleh Presiden Indonesia ke Ukraina.
Dan ini kunjungan pertama pemimpin Asia yang sejak awal dari invasi Rusia ke Ukraina.
Bapak presiden yang mulia, kami mengapresiasi hal tersebut, terutama Indonesia dan juga kewenangan Anda dan juga keberadaan Anda di dunia internasional sangat tinggi.
Anda mewakili negara-negara G20, di mana Indonesia merupakan memegang Presidensi tahun ini dan merupakan negara yang kuat di ASEAN.
Tahun depan (Indonesia) akan menjadi kekuatan ASEAN tahun depan dan saya kira kehadiran Anda merupakan awal untuk memperkuat koalisi untuk melawan perang yang dilakukan bersama-sama dengan negara-negara untuk mengembalikan stabilitas di dunia.
Kami mengapresiasi dukungan Indonesia dan juga dukungan pribadi, personal Anda yang ada di masa perang tersebut untuk memperjuangkan kemerdekaan kami.
Dan juga Anda telah membentuk perjuangan Indonesia dan kami akan memperjuangkan kemerdekaan kami dan juga kemerdekaan Ukraina dari perang kolonial yang dilancarkan oleh Rusia.
Dan secepatnya perang ini berakhir, dan secepatnya mengembalikan situasi politik dan ekonomi di Ukraina.
Dalam pertemuan ini kami membahas mengenai beberapa agenda global, di mana harus melakukan setiap hal yang memungkinkan untuk mengangkat blokade Rusia di Black Sea untuk meneruskan adanya ekspor gandum.
Dan Rusia juga mengancam adanya kelaparan di dunia, dan mereka memblokade ekspor dari Ukraina, serta mendisrupsi pasar global hingga jutaan ton grain yang dikirimkan Ukraina juga ke masyarakat Indonesia.
Apabila tidak ada ambisi dari Rusia maka kita tak akan memiliki masalah tersebut. Ini merupakan tantangan global sekarang.
Sebelum invasi Rusia, kita tidak ada ancaman kelaparan dunia, tidak ada krisis pangan.
Saya sangat menyampaikan terima kasih atas dukungan presiden, atas kemerdekaan, serta kedaulatan, serta integritas teritorial Ukraina.
Terima kasih atas dukungan Anda sebagai Presiden G20 dan saya berterima kasih kepada yang mulia atas undangan Anda untuk saya hadir ke KTT G20 dan saya menerima undangan tersebut.
Tapi kehadiran Ukraina akan bergantung terhadap situasi keamanan di negara kita dan juga komposisi partisipan yang ada di KTT tersebut.
Saya ingin melaporkan bahwa kesepakatan kita adanya kesepakatan bebas visa di antara kedua negara saya kira ini sangat penting bagi kedua bangsa kita untuk kemajuan ekonomi, pembangunan, dan juga pendidikan, dan hubungan masyarakat antar kedua negara.
Saya berharap kita dapat membantu rekonstruksi Ukraina. Saya mengundang Indonesia, perusahaan Indonesia, profesional-profesional Indonesia untuk ikut dalam proyek-proyek yang ada di Ukraina saat ini.
Terima kasih atas negosiasi yang berjalan. Terima kasih atas kepercayaan Anda. Terima kasih. [rsy]