WahanaNews.co | Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja wanita (TKW) asal Karawang, Jawa Barat, bernama Siti Halimah alias Munirah diduga mengalami penyiksaan dan penyekapan oleh majikannya di Arab Saudi.
Siti Halimah pergi ke Arab Saudi sejak 2009 dan hilang tanpa kabar. Begini kronologinya.
Baca Juga:
Mengaku Pengacara dan Pengusaha, Pria Ini Setubuhi dan Peras Puluhan TKW Hongkong
Keberadaan Siti Halimah kembali terdeteksi saat muncul video viral yang menampilkan dirinya disertai biodatanya. Siti Halimah, yang menjadi TKW di Arab Saudi, disebut sebagai Munirah bin Jasim yang merupakan warga Desa Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Karawang.
"Munirah bin Jasim tinggal di Kampung Lamaran RT 001/005, Desa Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Karawang. 12 tahun hilang kontak dengan nama Ibu Iti dan nama adik Tarsiah, bagi yang mengenal hubungi saya di Arab Saudi," tulis akun Facebook H-navy Roma's yang mengunggah video tersebut pada Kamis (2/12), Senin (6/12/2021).
Lurah Palumbonsari, Fitria Yuniawati, telah mengkonfirmasi bahwa Munirah adalah warganya. Hanya, Munirah bukan nama aslinya, melainkan Siti Halimah.
Baca Juga:
Kesaksian Korban Penipuan Wowon Cs: Dilarang Pulang Kampung
Fitria menyebut Siti Halimah hilang tanpa kabar. Keluarganya pun mencari Siti dalam 12 tahun terakhir.
"Iya benar itu warga saya. Pihak keluarga sudah komunikasi, memang sudah 12 tahun keluarga mencarinya," kata Fitria saat ditemui di kantornya.
Adik ipar Siti Halimah, Yanto, buka suara saat mendengar Siti Halimah viral di media sosial. Pasalnya, hampir semua orang mengira Siti Halimah sudah meninggal dunia karena tidak ada kabar selama 12 tahun.
"Perasaan kami keluarga ada gelisah, senang, kaget, dan terkejut juga, karena selama 12 tahun banyak tetangga mengira sudah meninggal atau menghilang. Meski kami masih yakin Teh Limah (Siti Halimah) bisa ditemukan. Akhirnya dapat kabar dari tetangga soal video itu di Facebook," ucap Yanto saat diwawancarai usai diundang oleh pihak kelurahan Palumbonsari.
Lebih lanjut, Yanto menjelaskan Siti Halimah ditemukan di jalanan di Ryadh, Arab Saudi, dalam kondisi memprihatinkan. Saat ditemukan, Siti Halimah sedang mencari pertolongan.
"Kata Hanafi, orang yang menemukan Teh Limah di jalanan Ryadh, Arab Saudi, saat itu Teh Limah sedang mencari warga Indonesia untuk meminta pertolongan. Kemudian ditolong oleh PMI asal Indonesia lainnya, lalu menceritakan keadaan dirinya yang sangat memprihatinkan karena kurang gizi," ujar Yanto.
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menindaklanjuti laporan adanya dugaan penyiksaan dan penyekapan terhadap TKW asal Karawang di Arab Saudi. BP2MI membenarkan kabar tersebut dan sedang melakukan penelusuran.
"Iya sudah dapat laporannya. Sedang akan ditelusuri. BP2MI sedang menindaklanjuti," ujar Koordinator Humas BP2MI Fanny Wahyu Kurniawan saat dimintai konfirmasi, Kamis (9/12/2021).
Fanny menjelaskan, pada Senin (6/12), Disnakertrans Kabupaten Karawang melalui Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri bertemu dengan keluarga Siti Halimah yang diwakili oleh Bapak Yanto selaku adik ipar dan Lurah Palumbonsari Fitria Yuniawati untuk mengkonfirmasi kebenarannya. Rupanya, Siti Halimah memang sudah pergi ke Arab Saudi sejak 24 April 2009 melalui PT Bajri Putra Mandiri.
Pada pertemuan tersebut, Fanny mengatakan keluarga meminta agar Siti Halimah segera dipulangkan dan dipenuhi hak-haknya. Keluarga memiliki kekhawatiran apabila Siti Halimah dikembalikan kepada majikannya.
Selain itu, Fanny mengungkapkan, selama berada di Arab Saudi, Siti Halimah disiksa dan disekap majikannya sendiri di kamar mandi. Bahkan Siti Halimah hanya diberi makan 3 hari sekali.
"PMI dikabarkan mengalami penyiksaan dan disekap oleh majikan di kamar mandi. Saat ini kondisi fisiknya sangat mengkhawatirkan karena hanya diberi makan 3 hari sekali dan terkadang diberi makanan basi," tuturnya.
Selanjutnya, pada Senin (6/12) siang, tim LTSA PMI Karawang melakukan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri. Siti Halimah berada di shelter KBRI dan masih dalam proses pemeriksaan.
Tim LTSA PMI Karawang juga menelusuri database di SISKOTKLN. Namun tidak ditemukan data TWK atas nama Munirah binti Jasim asal Karawang yang berangkat ke Arab Saudi pada 2009.
"Tanggal 7 Desember 2021, tim LTSA PMI Karawang melakukan komunikasi dengan KBRI Riyadh untuk menanyakan kondisi terkini PMI Munirah, dan didapatkan informasi bahwa PMI tersebut sudah berada di shelter KBRI Riyadh sejak 2 Desember 2021 dan sudah dalam keadaan aman. Saat ini masih dalam pengurusan hak-haknya. Dan jika hak-haknya sudah didapatkan akan segera dipulangkan ke Indonesia," beber Fanny.
Kemudian, Fanny mengatakan Kemlu meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang, BP2MI, dan keluarga mengumpulkan dokumen keberangkatan PMI Munirah binti Jasim (minimal nomor paspor) agar proses pemulangannya lebih cepat. Adapun hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai identitas yang dipakai Siti Halimah saat keberangkatan.
"Apabila data maupun dokumen tersebut tidak dapat ditemukan, kemungkinan besar akan melalui proses panjang. Namun Kemlu menyampaikan bahwa PMI sedang menjalani karantina di shelter KBRI Riyadh sehingga dapat dipastikan keamanannya dan tidak akan dikembalikan kepada majikan sehingga keluarga tidak perlu khawatir," katanya.
"Kementerian Luar Negeri juga sudah memberikan kontak penjaga shelter kepada Ibu Lurah Palumbonsari untuk disampaikan kepada keluarga," imbuh Fanny. [rin]