WahanaNews.co | Bom
bunuh diri terjadi di luar Bandara Kabul, Afghanistan. Tak lama kemudian ISIS
mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Baca Juga:
Menurut Gubernur, Peningkatan Pariwisata Sumbar Desa Wisata Berbuah Sukses
Dilansir AFP, juru bicara propaganda ISIS, Amaq, menyebut
pelaku bom bunuh diri "mampu menembus benteng keamanan dan berada 5 meter" dari
Pasukan Amerika Serikat. Bomber seketika meledakkan sabuk yang dikenakannya.
Namun, pernyataan tersebut hanya menyebut satu bomber yang
menyebabkan sebuah ledakan. Pasalnya, ada 2 bom bunuh diri yang terjadi di luar
Bandara Kabul.
Kepala Komando Pusat Militer AS Jenderal Kenneth McKenzie
mengatakan pihaknya bakal mengejar pelaku pengeboman.
Baca Juga:
PJ Bupati Tapteng Isi Ceramah Tarawih di Masjid Taqwa Sibuluan
McKenzie mewanti-wanti ancaman serangan selanjutnya.
McKenzie menuturkan pihak yang bertanggungjawab atas pengeboman itu juga hendak
menyerang lusinan pesawat di Bandara Kabul.
Sebelumnya, bom bunuh diri terjadi 2 kali di sekitar Gerbang
Abbey Bandara Kabul. Dilaporkan 20 orang tewas, termasuk 12 pasukan Amerika
Serikat.
Para pejabat AS dan sekutu sudah memiliki informasi
intelijen bahwa pelaku bom bunuh diri terkait dengan kelompok Negara Islam
(ISIS) di Afghanistan dan Negara Islam-Khorasan (IS-K). Kelompok ini diketahui
berselisih dengan Taliban.
Dalam sebuah video yang diunggah wartawan Afghanistan
menunjukkan puluhan mayat bergelimpangan di sekitar Bandara Kabul. Video itu
menampilkan puluhan mayat berlumuran darah di parit berair di dekat pagar
bandara. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.