WahanaNews.co, Jakarta - Israel menarik keluar semua pasukannya dari bagian selatan Gaza, termasuk Khan Younis, pada Minggu (7/4/2024).
Namun, militer Israel mengumumkan bahwa kekuatan besar akan tetap beroperasi di seluruh wilayah Jalur Gaza yang terkepung.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
"Divisi komando ke-98 telah menyelesaikan tugasnya di Khan Younis," ungkap juru bicara militer Israel dalam pernyataan kepada AFP.
Divisi tersebut meninggalkan Jalur Gaza untuk istirahat dan mempersiapkan operasi di masa mendatang.
"Kekuatan signifikan yang dipimpin oleh divisi 162 dan brigade Nahal terus beroperasi di Jalur Gaza dan akan menjaga kebebasan bertindak IDF dan kemampuannya untuk melakukan operasi berbasis intelijen yang tepat," terang pernyataan itu.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Surat kabar Israel Haaretz menyatakan bahwa penarikan itu adalah tindakan taktis.
Seorang pejabat militer memberi tahu harian berhaluan kiri itu bahwa piaknya tidak perlu tinggal di wilayah ini tanpa operasi atau kebutuhan.
Divisi ke-98 membongkar brigade Khan Younis Hamas dan membunuh ribuan anggotanya. Dia menjelaskan, "Kami melakukan segala upaya yang mungkin di sana."
Kata pejabat tersebut kepada Haaretz bahwa warga Palestina yang mengungsi dari Khan Younis yang sekarang tinggal di kota Rafah di bagian selatan mungkin dapat kembali ke rumah mereka.
Pejabat itu mengatakan kepada Haaretz, "Namun, tentara akan terus beroperasi di sana sesuai kebutuhan operasional."
Selama berbulan-bulan, Khan Younis, yang dulunya dihuni oleh banyak orang, telah menjadi tempat pertempuran sengit, dengan pemboman terus-menerus yang memusnahkan sebagian besar kota.
Meskipun mendapat kritik dari negara-negara di seluruh dunia, pemerintah Israel berkomitmen untuk melakukan serangan darat di sekitar kota tetangganya, Rafah, di mana lebih dari 1,5 juta orang mengungsi dari Gaza.
Sebelumnya, serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 memicu perang di Gaza, membunuh 1.170 orang, termasuk warga Israel.
Menurut penghitungan AFP yang didasarkan pada angka resmi Israel, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
Sementara itu, kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza melaporkan bahwa kampanye pembalasan Israel telah membunuh 33.175 orang di wilayah Palestina.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]