WahanaNews.co | Rekor
penerbangan terbaru kini terpecahkan oleh Air Transat. Maskapai ini memiliki
penerbangan terpanjang di dunia, dengan pesawat lorong tunggal, dengan rute transatlantik
dari Montreal, Kanada ke Athena, Yunani, pada hari Senin (2/11/2020).
Penerbangan TS690 ini terbang sejauh 7.600 kilometer. Perjalanan
ditempuh selama delapan jam 32 menit dan dilakukan dengan pesawat berbadan
sempit Airbus A321neoLR.
Baca Juga:
Dear Traveler! Ini Tips dari Pilot Bagi Kamu yang Takut Terbang
Ini adalah penerbangan komersial terpanjang yang pernah ada
dan menggunakan pesawat lorong tunggal.
Kursi kelas ekonominya berjarak 1,5 inci lebih lebar
daripada Airbus 310 milik Air Transat, jarak kursi standar adalah 31 inci.
Kelas Klub, ekonomi premium dengan kursi malas berjarak 38 inci dan memiliki 12
kursi yang nyaman.
Meski mungkin telah memecahkan rekor, penerbangan dari
Montreal ke Athena bukanlah yang terjauh yang pernah diterbangkan A321LR. Pada
2018, pesawat ini menyelesaikan uji terbang dari Mahé, Seychelles, ke Toulouse,
Prancis.
Baca Juga:
Biar Gak Ditinggal Pesawat, Ini Syarat dan Tips Naik Penerbangan Dimasa Pandemi
Penerbangan ini selama 11 jam dan berjarak 5.466 mil. Namun,
pada kesempatan itu, tidak ada penumpang, pesawat itu dilengkapi dengan boneka
pemancar panas.
Rekor sebelumnya dipegang WOW Air dengan penerbangan
komersial dari Reykjavik ke LA pada 2018 selama delapan jam 40 menit, Jaraknya
yang ditempuh sejauh 6.927 kilometer.
Sepertinya pesawat ini akan terbang di lebih banyak rute
jarak jauh di masa depan. Karena permintaan yang masih rendah karena COVID-19
dan prediksi pemulihan yang lambat.
TAP Air Portugal meluncurkan penerbangan dari Lisbon ke
Maceió, Brasil, tahun ini, serta ke Boston melalui Ponta Delgada di Azores, dan
Montreal. CEO Antonoaldo Neves menyebut pesawat itu sebagai pengubah dunia
penerbangan.
Norwegian Air juga memiliki 30 pesawat yang dipesan untuk
rute jarak jauhnya. Kembali ke Air Transat, perusahaan ini telah menggunakan
pesawat itu untuk rute Toronto-London Gatwick dan Montreal-Paris.
Pesawat ini dapat membawa hingga 199 penumpang, menjadikannya
armada yang bagus untuk pemulihan pasca COVID-19. Hingga saat ini, maskapai
tersebut masih mengandalkan Airbus A330 pada rute yang dapat mengangkut hingga
375 penumpang.
Satu-satunya masalah ada di headwinds atau angin haluan.
Maksudnya untuk penerbangan pulang, pesawat Air Transat ini perlu mengisi bahan
bakar di Paris Charles de Gaulle.
Kondisi cuaca musim dingin berarti hal ini lebih mungkin
terjadi daripada di musim panas. Dan pesawat kecil cenderung berasa akan
getarannya.
Ini adalah penerbangan terakhir musim ini. Maskapai ini akan
mengumumkan pesawat mana yang akan digunakannya untuk musim 2021. [qnt]