WahanaNews.co, Jakarta - Rencana Presiden Amerika Serikat untuk membatasi mobilitas China nampaknya mendapat dukungan dari parlemen, menunjukkan kekhawatiran yang luas terhadap ancaman dari mobil China.
Dikutip dari BBC, tanda dukungan dari parlemen untuk melarang masuk mobil listrik China datang dari Ketua Komite Perbankan Senat AS, Senator Sherrod Brown.
Baca Juga:
Prabowo Disambut Upacara Kenegaraan oleh Presiden Xi Jinping
"Kendaraan listrik Tiongkok adalah ancaman nyata bagi industri otomotif Amerika," tulis dia.
Sejauh ini komentar tersebut menjadi pernyataan yang paling tegas di antara anggota parlemen. Sementara yang lain menyerukan tarif yang tinggi untuk mencegah serbuan mobil listrik (EV) China.
"Kami tidak bisa membiarkan Tiongkok membawa kecurangan yang didukung pemerintah ke dalam industri otomotif Amerika," kata Senator Brown dalam sebuah video di platform media sosial X.
Baca Juga:
Prabowo Kunjungi Monumen Pahlawan Rakyat di Beijing
Gedung Putih belum merespons terkait pemblokiran mobil listrik China ke Amerika.
Pada Februari 2024, pemerintah Amerika Serikat (AS) mencurigai mobil-mobil China sebagai mata-mata. Presiden AS Joe Biden khawatir mobil China bisa mengambil data sensitif pengemudi.
Dikutip dari AFP, Joe Biden akan melakukan investigasi terhadap mobil pintar dari China. Dia menduga mobil pintar yang terhubung dengan internat itu bisa mengumpulkan data sensitif orang-orang Amerika.
"China dapat membanjiri pasar kita dengan kendaraan-kendaraan mereka, yang menimbulkan risiko bagi keamanan nasional kita. Saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi di bawah kepemimpinan saya," kata Biden lagi.
Tiongkok saat ini sedang bertransformasi menjadi raja mobil listrik di dunia.
Saat berkunjung ke Tiongkok, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen memperingatkan bahwa Washington tidak akan membiarkan terulangnya "kejutan Tiongkok" di awal tahun 2000an, ketika impor Tiongkok membanjiri Amerika.
Sebagai tanggapan, Wakil Menteri Keuangan Tiongkok, Liao Min, menyatakan "keprihatinan besar" atas pembatasan yang diberlakukan AS terhadap perdagangan dan investasi.
Liao mengatakan keunggulan kompetitif Tiongkok disebabkan oleh pasarnya yang berskala besar, sistem industri yang lengkap, dan sumber daya manusia yang melimpah.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]