WahanaNews.co | Kaisar Jepang ke-125 yang berkuasa dari 1989 hingga 2019, Akihito didiagnosis mengalami gagal jantung bulan lalu, tapi Badan Keluarga Kerajaan (IHA) melaporkan kondisi ayah dari Kaisar Jepang yang sekarang itu dikabarkan sudah membaik.
Akihito yang mundur di usia 88 tahun merupakan Kaisar Jepang pertama yang turun tahta dalam dua abad.
Baca Juga:
Fajar/Rian Juara Kumamoto Masters 2024
Saat itu ia mengatakan tidak yakin tetap mampu memenuhi tugas-tugasnya.
Gagal jantung merupakan kondisi otot jantung tidak memompa darah tapi bisa diobati.
Penyakit ini berbeda dari serangan jantung, yaitu ketika aliran darah di jantung tiba-tiba terhalang.
Baca Juga:
Takumi Minamino Senang Namanya Sejajar dengan Legenda Jepang Shunsuke Nakamura
Seorang pejabat IHA mengatakan Akihito didiagnosis gagal jantung karena pada bulan Juni lalu katup jantungnya mengalami kerusakan.
Sejak itu ia menjalani pengobatan, menerima asupan cairan dan aktivitas dibatasi.
"Saat ini hidup seperti biasa," kata pejabat IHA, Selasa (26/7/2022).
Akihito yang merupakan putra Kaisar Hirohito menghabiskan masa kekuasaannya untuk memulihkan luka perang yang ditabur Jepang di seluruh Asia atas nama ayahnya.
Ia juga mendekatkan keluarga kerajaan dengan rakyat biasa.
Dalam peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II di tahun 2015 lalu ia mengungkapkan "penyesalan mendalam", berbeda dari pernyataan sebelumnya.
Hal ini dinilai sebagai upayanya menegaskan warisan pasifisme di bawah ancaman nasionalis konservatif Jepang.
"Menengok masa lalu, bersama penyesalan yang mendalam atas perang, saya berdoa tragedi perang ini tidak akan terulang dan bersama-sama dengan rakyat, saya mengungkapkan duka cita bagi yang gugur dalam perang dan kerusakan akibat perang," katanya pada 15 Agustus 2015 lalu.
Di luar tugasnya sebagai Kaisar, Akihito merupakan ilmuwan dan pewaris tahta kerajaan pertama yang menikahi rakyat biasa, Permaisuri Michiko. Mereka bertemu di lapangan tenis. [rsy]