3. Putri Sara binti Talal al-Saud
Dia adalah putri Pangeran Talal bin Abdulaziz bin Abdul Rahman bin Faisal al-Saud. Sara dibesarkan di Riyadh di keluarga kerajaan yang bergaya hidup liberal dan progresif.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
Ibunya adalah Moudie binti Abdul Mohsen Al Angari, istri ketiga Pangeran Talal, dan telah meninggal pada 2008.
Sara dijuluki "Barbie kecil" karena kecantikannya dan kesejahteraan materinya tetapi dididik oleh pengasuh Inggris yang ketat.
Setelah belajar di King Saud University di Riyadh, dia menikah dengan saudara sepupu yang masih keluarga kerajaan tetapi bercerai di usia 20-an tahun.
Putri Sara menjalankan organisasi amal lokal, yaitu Down's Syndrome Riyadh Charity, di Arab Saudi pada pertengahan 2000-an.
Baca Juga:
Kanwil Kemenag Kaltara Alokasikan 221.000 Jatah Haji untuk Tahun 2025
Ayahnya sebenarnya pesaing takhta kerajaan, namun pada akhirnya Abdullah bin Abdulaziz al-Saud yang menjadi raja pada Agustus 2005. Putri Sara menerima keputusan itu.
Dia saat itu mengatakan kepada AFP, "Kami, orang-orang Saudi, menginginkan mekanisme suksesi yang lebih jelas...Semua (anggota keluarga kerajaan) menyetujui Putra Mahkota Abdullah mengingat dia adalah yang tertua dan paling berkualitas. Pangeran Sultan juga setuju untuk menjadi putra mahkota. Tapi apa yang terjadi selanjutnya?"
Dia menemani ayahnya ketika dia menjadi duta besar untuk UNICEF, mengunjungi kamp-kamp pengungsi.