WahanaNews.co | Pejabat tinggi militer China tak pedulikan panggilan telepon dari petinggi Pentagon. Sikap Beijing ini diduga sebagai pembalasan atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan yang dianggap China sebagai tindakan provokatif.
Menurut laporan Politico, Sabtu (6/8/2022) militer China telah menolak beberapa panggilan telepon dari Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Laporan itu mengutip tiga sumber yang mengetahui upaya Pentagon tersebut.
Kontak terakhir Jenderal Milley dengan Kepala Staf Gabungan China Jenderal Li Zuocheng terjadi pada 7 Juli 2022. Sedangkan Austin bertemu dengan Menteri Pertahanan China Jenderal Wei Fenghe secara langsung pada Juni.
Pada hari Jumat, Beijing memutuskan sebagian hubungan diplomatik dengan Washington, termasuk ranah militer dan sipil.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Luar Negeri China merilis daftar masalah di mana tidak akan ada lagi komunikasi antara pejabat Beijing dan Washington, termasuk kontak militer di tingkat komandan teater dan pembicaraan koordinasi kebijakan pertahanan yang lebih luas.
Kementerian itu mengatakan China juga menangguhkan konsultasi keamanan maritim, kerja sama pemulangan migran ilegal, bantuan hukum dalam masalah kriminal, memerangi kejahatan transnasional dan perdagangan narkoba, serta pembicaraan tentang perubahan iklim.
Meskipun tidak mengomentari pemutusan komunikasi militer tingkat atas seperti yang dilaporkan media Amerika, Gedung Putih mengatakan langkah China baru-baru ini meningkatkan "risiko salah perhitungan dan salah persepsi".
Namun, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby bersikeras bahwa itu tidak sepenuhnya menghilangkan peluang bagi pejabat senior militer Amerika untuk berbicara.
“Anda memiliki banyak perangkat keras militer yang beroperasi di area terbatas, itu bagus, terutama sekarang, untuk membuka jalur komunikasi itu,” kata Kirby.
Beijing telah meluncurkan latihan militer besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya dan latihan tembakan langsung di enam wilayah maritim di sekitar Taiwan pada hari Kamis.
Manuver itu sebagai tanggapan atas kunjungan singkat Nancy Pelosi ke Taipei.
Latihan tersebut mencakup simulasi blokade atau pengepungan Taiwan, serta serangan amfibi dan serangan target darat.
Taiwan telah memerintah sendiri sejak berakhirnya perang saudara China 1949. Namun, Beijing masih menganggap pulau itu sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari China.
Bagi Beijing, kunjungan Pelosi sebagai serangan terhadap kedaulatan China dan pelanggaran prinsip "Satu-China". [qnt]