WahanaNews.co | Kremlin mengingatkan, ekspansi NATO di negara-negara pecahan Uni Soviet adalah masalah hidup dan mati bagi Rusia .
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan harapan bahwa uji coba rudal hipersonik baru-baru ini akan melatih pikiran ketika Rusia mengajukan proposal untuk keamanan Eropa yang baru dan lebih inklusif.
Baca Juga:
Sarat Pro dan Kontra, NATO Tak Sepakat Kirim Tank ke Ukraina
Berbicara kepada stasiun televisi nasional Rusia pada hari Minggu (26/12/2021), Peskov menegaskan kembali sikap Moskow pada ekspansi NATO ke arah timur.
Menurutnya, potensi masuknya negara-negara pecahan Uni Soviet ke dalam aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) itu tetap sama sekali tidak dapat diterima oleh Rusia.
“Ekspansi NATO ke negara-negara seperti Ukraina, mungkin negara-negara lain yang dulu berada di Uni Soviet...ini sebenarnya masalah hidup dan mati bagi kami,” kata Peskov, yang dilansir Russia Today, Senin (27/12/2021).
Baca Juga:
Kronologi Ukraina Bombardir Rusia hingga 400 Tentara Tewas dan 300 Lainnya Diklaim Luka-Luka
Awal bulan ini, Presiden Vladimir Putin mengajukan proposal tentang perjanjian jaminan keamanan yang komprehensif antara Rusia dan Barat. Ide tersebut telah terwujud menjadi dua draft dokumen, satu untuk AS dan satu lagi untuk blok NATO secara keseluruhan.
Antara lain, kesepakatan yang diusulkan membayangkan kesepakatan untuk menghentikan ekspansi NATO ke arah timur.
Rusia bersikeras bahwa perjanjian semacam itu harus dibuat dalam bentuk tertulis yang mengikat secara hukum. Sebab, janji-janji yang dibuat oleh Barat untuk tidak mendorong NATO ke arah timur setelah runtuhnya Uni Soviet telah dilanggar.