WAHANANEWS.CO - Kremlin membantah keras rumor yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin tengah berselisih dengan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.
Isu itu mencuat setelah rencana pertemuan antara Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dibatalkan bulan lalu, memicu spekulasi bahwa Lavrov kehilangan dukungan dari sang pemimpin Kremlin.
Baca Juga:
Trump Umumkan Nasib Ukraina, Tak Akan Bergabung di NATO
Rumor tersebut pertama kali beredar di sejumlah kanal Telegram Rusia dan media berbahasa Rusia yang kritis terhadap pemerintah, serta disebarkan pula oleh media-media Ukraina.
Mereka mengaitkan ketidakhadiran Lavrov dalam rapat Dewan Keamanan Rusia pekan ini dan keputusan Putin mengutus Wakil Kepala Staf Kremlin, bukan Lavrov, untuk memimpin delegasi Rusia di pertemuan G20 Afrika Selatan pada akhir bulan, sebagai tanda keretakan hubungan di lingkar kekuasaan Moskow.
Kabar itu kian mencuat setelah Lavrov diketahui berbicara lewat telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada 20 Oktober lalu untuk membahas kemungkinan pertemuan Putin-Trump di Budapest, Hungaria. Rencana pertemuan itu kabarnya akan menyinggung potensi kesepakatan damai terkait konflik Ukraina.
Baca Juga:
Trump Sebut Rusia Serahkan Daftar 1.000 Tahanan Ukraina untuk Gencatan Senjata
Namun, sehari setelah percakapan tersebut, Trump secara tiba-tiba menolak rencana pertemuan dengan alasan “tidak ingin membuang waktu” dan menilai pertemuan itu “tidak tepat diadakan saat ini.”
Kondisi ini memunculkan spekulasi bahwa Putin kecewa terhadap Lavrov akibat kegagalan diplomatik tersebut. Namun Kremlin langsung menepis isu tersebut.
“Saya akan memberikan jawaban singkat: tidak ada yang benar dalam laporan-laporan ini,” tegas juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan pada Jumat (7/11/2025).