WahanaNews.co | Lebanon mengalami pemadaman total hari Sabtu (9/10/2021) usai 2 pembangkit listrik utama mati lantaran kehabisan bahan bakar.
Negara di tepi laut Mediterania itu sedang berjuang melawan salah satu krisis ekonomi terburuk sejak tahun 1850-an, dan dalam beberapa bulan terakhir berjuang untuk mengimpor bahan bakar minyak yang cukup untuk pembangkit listriknya.
Baca Juga:
Langgar Gencatan Senjata, Israel-Hizbullah Saling Serang Lagi
Listrik di sebagian besar wilayah negara hanya tersedia selama satu jam setiap hari di tengah pemadaman listrik bergilir.
Sementara, bahan bakar yang dibutuhkan untuk menyalakan generator cadangan swasta juga terbatas.
"Setelah pembangkit listrik Deir Ammar terpaksa berhenti memproduksi listrik kemarin pagi (Jumat) karena cadangan bahan bakar habis, pembangkit Zahrani juga berhenti siang ini karena alasan yang sama," kata PLN Lebanon Electricite du Liban EDL dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:
Iron Dome Jebol, Hizbullah Lancarkan Serangan Mematikan ke Israel
Hal ini menyebabkan "kehancuran total jaringan (listrik) tanpa kemungkinan untuk memulihkannya untuk saat ini", katanya.
Ini adalah pemadaman total kedua yang dilaporkan oleh EDL sejak awal bulan Oktober, setelah insiden serupa Sabtu minggu lalu.
Sebuah sumber di kementerian energi mengatakan kepada AFP, seperti dilansir France24, semua sedang dilakukan "untuk menemukan jalan keluar dari masalah dan memastikan (ketersediaan) bahan bakar".