WAHANANEWS.CO, Jakarta - Konflik antara Iran dan Israel kian meningkat intensitasnya dengan eskalasi terbaru yang mengerikan.
Untuk pertama kalinya, Iran menembakkan rudal ultra-berat Sejjil dalam gelombang serangan ke-12 ke wilayah Israel. Langkah ini disebut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) sebagai permulaan dari "pembukaan gerbang neraka" bagi rezim Zionis.
Baca Juga:
Bikin Dunia Tegang, Trump Bilang Minggu Depan Jadi Penentu Nasib Perang Iran-Israel
"Garda Revolusi menggunakan rudal Sejjil yang sangat berat dalam gelombang ke-12 Operasi True Promise 3, untuk menargetkan sejumlah lokasi di wilayah pendudukan," demikian pernyataan resmi IRGC yang dikutip kantor berita Tasnim, Rabu (19/6/2025).
Serangan ini diklaim menembus sistem pertahanan udara Israel dengan mudah. IRGC bahkan menyebut bahwa langit wilayah Israel kini terbuka lebar bagi rudal dan drone Iran.
"Serangan rudal akan terfokus dan terus-menerus. Rudal pasukan kedirgantaraan Garda Revolusi akan mencegah kalian menghabiskan waktu sejenak di luar tempat perlindungan bawah tanah. Beberapa hari telah berlalu tanpa kalian melihat sinar matahari," demikian bunyi pesan IRGC kepada publik Israel.
Baca Juga:
Iran Bikin Israel Lumpuh Mental: Sirene Palsu Tanpa Serangan Picu Kekacauan Nasional
“Pastikan suara sirene tidak akan berhenti sedetik pun. Anda bisa memilih ‘kematian yang lambat’ dalam kehidupan yang mengerikan di dalam tempat perlindungan, atau Anda bisa menyelamatkan diri dari pengeboman rudal 24 jam terus-menerus dan melarikan diri secepat mungkin, sehingga Anda bisa menyelamatkan hidup Anda,” lanjut pernyataan tersebut.
Army Radio Israel mengutip seorang pejabat keamanan yang mengakui bahwa rudal Sejjil memiliki keunggulan luar biasa dalam daya ledak dan jangkauan.
Militer Israel pun menyatakan bahwa delapan rudal Iran berhasil dideteksi dan dicegat, namun media lokal melaporkan beberapa di antaranya jatuh di tengah jalan.