WahanaNews.co, Gaza - Israel meluncurkan serangan udara ke Gereja ortodoks Saint Porphyrios, gereja tertua di Gaza, Palestina, pada Kamis (19/10/2023) waktu setempat.
Gereja ini telah berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi pengungsi Palestina selama perang, dan akibat serangan dari Israel, menyebabkan sejumlah korban meninggal dan puluhan lainnya terluka.
Baca Juga:
Israel Siap-siap Hapus Gaza dari Peta: Tak Akan Ada Lagi Hamas dalam Enam Bulan!
Gereja Saint Porphyrios telah menjadi tempat perlindungan bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat pemboman Israel, tidak peduli dari latar belakang agama mereka.
Direktur Rumah Sakit Shifa di Gaza, Mohammed Abu Selmia, melaporkan bahwa puluhan orang mengalami luka-luka di gereja Ortodoks Yunani tersebut.
Delapan orang tewas dan banyak lainnya mengalami luka dalam serangan ini. Gereja Saint Porphyrius, yang terletak di lingkungan al-Zaytoun, Gaza, menjadi salah satu korban terbaru dari invasi militer Israel.
Baca Juga:
Iron Dome Jebol! Rudal Houthi Hantam Jantung Udara Israel di Ben Gurion
Sebelumnya, beberapa masjid, sekolah, dan fasilitas medis juga telah hancur akibat serangan militer Israel selama konflik besar dengan kelompok Hamas di Gaza.
Menurut laporan dari kantor berita WAFA pada Jumat (20/10/2023), korban tewas termasuk wanita dan anak-anak. Jumlah korban tewas masih bisa bertambah karena banyak yang mengalami luka akibat pengeboman Israel.
"Pengeboman telah meruntuhkan gedung Dewan Pengurus Gereja, yang menampung sejumlah pengungsi Palestina, baik Kristen maupun Muslim," tulis kantor berita WAFA.
Para saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa serangan tersebut tampaknya ditujukan pada target yang dekat dengan tempat ibadah di mana banyak warga Gaza mengungsi ketika perang berkecamuk.
Militer Israel ketika dihubungi mengatakan kepada AFP bahwa mereka sedang memeriksa laporan serangan tersebut.
Gereja yang menjadi target bombardir tidak berjarak jauh dari Rumah Sakit Baptis al-Ahli. Pada Selasa malam, otoritas Hamas menyatakan bahwa rumah sakit tersebut telah diserang oleh Israel dan menyebabkan kematian 471 orang.
Gaza telah mengalami serangkaian serangan udara dan tembakan artileri yang berkelanjutan dari Israel sebagai tanggapan terhadap serangan yang dilakukan oleh militan Hamas pada 7 Oktober. Serangan tersebut diberi nama Operasi Badai al-Aqsa dan telah menewaskan lebih dari 1.400 orang.
Sementara itu, serangan udara yang dilakukan oleh Israel sejak saat itu telah mengakibatkan kematian sedikitnya 3.859 warga Palestina di Jalur Gaza, dengan sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]