WahanaNews.co | Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Rusia, Alexei Kudrin, menyebutkan keadaan ekonomi di negaranya bisa lebih ambruk dibanding tahun-tahun setelah jatuhnya Uni Soviet 1991 lalu.
Alexei mengatakan ekonomi negaranya mengarah kepada kontraksi lebih dari 10 % pada 2022.
Baca Juga:
China Borong Minyak Diskon Rusia, Ini Faktanya
Jika terjadi, itu merupakan penurunan produk domestik bruto (PDB) terbesar sejak tahun-tahun setelah jatuhnya Uni Soviet pada 1991.
Mengutip Reuters, Selasa (12/4/2022), Rusia menghadapi lonjakan inflasi dan derasnya aliran modal ke luar.
Lalu juga dibayang-bayangi dengan kemungkinan gagal bayar utang setelah negara tersebut dilumpuhkan oleh Barat melalui sanksi-sanksi untuk menghukum Presiden Vladimir Putin atas invasi Ukraina pada 24 Februari.
Baca Juga:
Rusia Yakin Bakal Raup US$ 6,3 Miliar dari Ekspor Migas Bulan Ini
Kementerian Ekonomi dan Keuangan Rusia saat ini sedang mengerjakan perkiraan baru.
Kantor berita negara RIA mengutip Kudrin yang sekarang menjabat sebagai kepala Kamar Audit.
"Perkiraan resmi akan lebih dari sekitar 10% kontraksi," kata Kudrin, yang menjabat sebagai Menteri Keuangan periode 2000-2011 dikutip dari RIA.