WahanaNews.co | Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence pada Rabu (7/6/23) resmi memulai rangkaian kampanyenya untuk pemilihan presiden 2024 dan berjanji akan mengubah AS agar menghormati konstitusi dan nilai-nilai konservatif.
Pencalonan Pence menambah daftar para kader Partai Republik AS (Republikan) yang bersaing untuk bisa ditunjuk mewakili partainya dalam Pemilu Presiden AS pada November 2024.
Baca Juga:
Pemohon Uji Materi UU Pemilu Desak Percepatan Pelantikan Presiden Terpilih
Pence menyatakan siap menantang mantan bosnya, Trump, yang bekerja bersamanya di Gedung Putih selama empat tahun hingga 2021. Pasangan itu menjabat sebagai presiden dan wakil presiden AS pada periode 2017-2021.
Pence menjadi wakil presiden pertama dalam politik modern AS yang akan menantang mantan pasangannya.
"Saat ini partai kita dan negara kita membutuhkan seorang pemimpin yang akan memikat, seperti yang dikatakan Lincoln, 'sifat-sifat malaikat yang lebih baik dalam diri kita'," kata Pence dalam sebuah video yang dirilis Rabu menjelang kampanyenya di Iowa.
Baca Juga:
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo-Gibran, tetapi Rakyat Lebih Percaya Mereka
Iowa adalah negara bagian AS pertama yang akan menggelar pemungutan suara untuk menentukan calon presiden dari Partai Republik.
Dalam pidatonya kepada para pendukungnya, Pence mengatakan bahwa Trump telah memaksanya untuk memilih antara menjadi presiden pada saat itu dan konstitusi, menyusul kekalahan mereka pada pemilu 2020.
"Siapa pun yang menempatkan dirinya melangkahi konstitusi tidak boleh menjadi presiden Amerika Serikat, dan siapa pun yang meminta orang lain untuk menempatkan dirinya melampaui konstitusi tidak boleh menjadi presiden Amerika Serikat lagi," ujar Pence.