WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopez, menegaskan bahwa negaranya akan membela tanah air dengan segala cara sebagai respons atas keputusan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang memblokade seluruh kapal tanker minyak yang masuk dan keluar dari Venezuela.
Dalam pernyataannya kepada stasiun televisi pemerintah VTV pada Rabu (17/12/2025), Padrino Lopez mengatakan bahwa angkatan bersenjata nasional siap melindungi seluruh hak sah Venezuela di wilayah udara dan perairan teritorialnya tanpa melakukan provokasi.
Baca Juga:
Heboh Laporan ke Menteri Keuangan: Bea Cukai Jambi Diduga Longgar, Rokok Ilegal Masuk dari Pelabuhan Tungkal
“Saya merujuk pada negara di Amerika Utara dan presidennya. Kami akan mempertahankan keutuhan tanah air dengan segala cara,” ujarnya.
Padrino Lopez menilai perintah pemblokiran kapal tanker minyak Venezuela merupakan pelanggaran nyata terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Oleh karena itu, tindakan ini merupakan bentuk agresi terbuka, dan kami menyampaikan hal ini kepada seluruh dunia,” katanya.
Baca Juga:
AS Rencana Tutup 27 Misi Diplomatik, Termasuk Konjen di Medan
Ia menambahkan bahwa organisasi internasional multilateral harus melakukan refleksi dan mengambil tindakan atas sikap yang dinilainya tidak rasional dan bersifat agresif tersebut, karena tidak hanya membahayakan Venezuela, tetapi juga kawasan Amerika Latin dan Karibia serta stabilitas energi global.
'Tak ada minyak bumi gratis'
Sementara itu, Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez turut menanggapi isu tersebut melalui pernyataan yang diunggah di media sosial. Ia menegaskan bahwa tidak ada kekuatan asing yang akan diberikan minyak secara gratis atau hasil rampasan.
Rodriguez menekankan bahwa minyak Venezuela adalah milik rakyat Venezuela.
“Kami akan terus merdeka dan berdaulat dalam hubungan energi. Bersama Presiden Nicolas Maduro, kami akan terus membela tanah air,” katanya.
Pada Selasa (16/12/2025), Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia telah memerintahkan penerapan blokade total dan menyeluruh terhadap seluruh kapal tanker minyak yang dikenai sanksi dan masuk atau keluar dari Venezuela.
Venezuela menuduh Washington melakukan pembajakan setelah sebuah kapal tanker minyak Venezuela disita di lepas pantai negara itu pada 10 Desember, serta telah mengirimkan surat resmi terkait hal tersebut kepada Dewan Keamanan PBB.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]