WahanaNews.co| Harapan MenteriLuar Negeri Amerika Serikat Mike PompeoPalestina ikut mengakui Israel sebagai sebuah negara berdaulat.
Pompeo mengatakan pengakuan ini penting untuk melanjutkan pembicaraan mengenai stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah.
Baca Juga:
Banjir Landa Kota Binjai, Sejumlah TPS Ditunda Untuk Melakukan Pemungutan Suara
"Kami berpikir persetujuan "Abraham" menciptakan kondisi negara Arab segera mengakui hak Israel untuk hidup. Kami berharap Palestina mau mengakui dengan cara yang sama agar pembicaraan ini dapat dimulai," ucap Pompeo dalam acara bertajuk "Nurturing the shared civilizational aspirations of Islam Rahmatan li al-"Alamin" bersamaGerakan Pemuda Ansor, organisasi sayap Nahdlatul Ulama, Kamis (29/10/2020), lansir Tirto.co.id.
Jawaban ini diutarakan oleh Pompeo ketika menjawab pertanyaan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Perwakilan PMII menanyakan bagaimana kelanjutan langkah untuk menjawab kebutuhan dan aspirasi masyarakat Palestina saat berbagai negara Arab malah menandatangani perjanjian damai dengan Israel.
Baca Juga:
Aktivis Alumni Mahasiswa Jakarta Raya Dukung Al Haris - Sani di Pilgub Jambi 2024
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi juga menyinggung solusi perdamaian Palestina dan Israel saat menerima Pompeo terlebih dahulu.
Pompeo meyakini sikap negara Arab seperti Bahrain, Sudan dan Uni Emirat Arab dalam mengakui Israel sebagai negara bukanlah hal yang buruk bagi Palestina. Ia justru berpikir sebaliknya.
Ia percaya kondisi ini konsisten dengan visi Presiden AS saat ini, Donald Trump untuk perdamaian. Terutama agar Palestina ikut dalam percakapan yang dapat membawa manfaat baik bagi masyarakat negara itu.
Menurut Pompeo solusi mengakui hak Israel ini juga tidak akan menghambat jalannya pembicaraan tentang stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah.
Dulu kata Pompeo, pemerintah AS juga pernah memimpin jalan untuk mengakhiri polemik ini dengan solusi "two-states".Two-states solutionmerupakan kerangka penyelesaian konflik Israel-Palestina dengan membuat dua negara berbeda untuk masing-masing masyarakat Yahudi dan Palestina.
Solusi serupa pernah diterapkan pada penyelesaian konflik Pakistan-India. Solusi itu menghasilkan dua negara terpisah yaitu Pakistan untuk agama muslim dan India untuk agama Hindu.
"Kamu dapat membangun hubungan diplomasi antara Israel dengan negara Arab dan pada saat yang sama dengan tekun menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina. Kami harap pemimpin Palestina dapat menemukan jalan untuk bergabung bersama kami dalam pembicaraan ini," ucap Pompeo. (JP)