WahanaNews.co | Pemerintah
Nepal menginstruksikan agar sekolah tutup sementara pada Senin (29/3),
gara-gara kabut asap yang menyelimuti seluruh ibu kota Kathmandu.
Baca Juga:
Duta Besar RI Untuk Bangladesh Tinjau Latihan MPE 24 Shanty Prayas IV
Penutupan sekolah akibat polusi ini jadi yang pertama bagi
Nepal mengingat buruknya kualitas udara yang nantinya dikhawatirkan dapat
mengganggu kesehatan anak.
Dikutip dari AFP, Kathmandu saat ini tergolong sebagai salah
satu kota paling tercemar di dunia, dengan mengantongi indeks kualitas udara
(AQI) jauh di atas 300.
"Telah diputuskan bahwa lembaga pendidikan akan ditutup
hingga Jumat. Sejauh yang kami ketahui, ini adalah pertama kalinya sekolah
ditutup karena polusi," kata Deepak Sharma, juru bicara Kementerian
Pendidikan seperti dikutip dari AFP, Selasa (30/3).
Baca Juga:
Ini 5 Negara Tidak Pernah Dijajah, Ada Tetangga Indonesia
Tak hanya menutup sekolah, pemerintah juga mendesak agar
masyarakat untuk tetap tinggal di dalam rumah dan mengurangi kegiatan
pembangunan serta pembakaran sampah yang dapat memperburuk kualitas udara di
Kathmandu.
Terkait fenomena ini, para ahli mengatakan bahwa kebakaran
hutan yang terjadi di beberapa bagian negara ditambah dengan kondisi atmosfer
yang stagnan jadi penyebab utama munculnya kabut asap tebal yang menutupi
banyak distrik di Nepal khususnya Kathmandu.
"Tidak ada cukup pergerakan di atmosfer saat ini
sehingga polutan, yang juga disumbang oleh kebakaran hutan, telah terperangkap
sehingga menyebabkan kualitas udara memburuk," kata Min Kumar Aryal, ahli
meteorologi di Divisi Perkiraan Meteorologi Nepal.