WahanaNews.co | Kecelakaan mengerikan terjadi di Kosta Rika.
Satu unit pesawat kargo jenis Boeing 757 patah jadi dua sesaat setelah melakukan pendaratan di Kosta Rika.
Baca Juga:
Hujan Petir Bukan Masalah! Begini Cara Pesawat Modern Tetap Aman di Udara
Dilansir dari Associated Press, Jumat (8/4/2022), pesawat tersebut merupakan milik perusahaan ekspedisi DHL. Pesawat tersebut tergelincir di landasan dan patah menjadi dua bagian saat melakukan pendaratan di Bandara Internasional San Jose, Kosta Rika, hingga memicu penutupan sementara bandara setempat pada Kamis (7/4).
Departemen Pemadam Kebakaran Kosta Rika menyebut pesawat kargo jenis Boeing 757 itu lepas landas dari Bandara Juan Santamaria.
Namun, pesawat memutuskan untuk kembali setelah mendeteksi kerusakan pada sistem hidrolik.
Baca Juga:
Perjuangan Tekan Harga Tiket Pesawat Diungkap Menhub Budi Karya
Direktur Departemen Pemadam Kebakaran Kosta Rika, Hector Chaves, mengatakan pesawat kargo itu tergelincir di landasan saat melakukan pendaratan.
Pesawat kemudian berbelok dan patah menjadi dua, sehingga muatan kargo di dalamnya terlihat dari luar.
"Unit-unit dikerahkan untuk mengevakuasi pilot dan kopilot," tutur Chaves dalam pernyataannya.
"Mereka kemudian mengerahkan busa untuk mencegah adanya tumpahan dan sekarang mereka bekerja membuat tanggul tanah untuk mencegah bahan bakar apapun mencapai sistem drainase," jelasnya.
Juru bicara maskapai kargo DHL menyatakan pilot dan kopilot tidak mengalami luka-luka, namun salah satunya menjalani pemeriksaan medis sebagai pencegahan.
Penyebab Kecelakaan Diusut
DHL merupakan anak perusahaan dari Deutsche Post DHL Group.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara DHL, Daniel McGrath, menjelaskan pihaknya tengah bekerja sama dengan otoritas bandara untuk memindahkan pesawat agar penerbangan di bandara setempat bisa berlanjut.
Penyebab insiden ini belum diketahui secara jelas.
McGrath menyatakan penyelidikan akan dilakukan untuk mencari tahu penyebabnya.
Wakil Direktur Otoritas Penerbangan Sipil Kosta Rika, Luis Miranda, menyatakan pesawat kargo itu sempat mengudara sejauh 35 mil atau 56 kilometer dari bandara.
Pesawat kemudian meminta izin untuk terbang kembali ke San Jose. Pesawat kargo itu tadinya hendak terbang ke Guatemala City.
Miranda mengatakan hanya ada pilot dan kopilot di dalam pesawat kargo Boeing 757 yang membawa bahan bakar hanya untuk penerbangan 2,5 jam itu.
Otoritas bandara setempat menyebut insiden ini membuat bandara San Jose harus tetap ditutup bagi pesawat yang akan mendarat dan lepas landas hingga Kamis (7/3) sore sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Beberapa penerbangan dialihkan ke Bandara Internasional Daniel Oduber di Liberia, yang berjarak 201 kilometer sebelah barat laut San Jose. [rin]