WahanaNews.co, New Delhi - Seorang pria di India telah ditangkap oleh polisi atas dugaan tindakannya memenggal kepala istrinya menggunakan sebilah pedang.
Kejadian tragis ini diduga terjadi karena sang pria merasa kesal ketika istrinya lambat membuat teh.
Baca Juga:
Sosok Sheikh Hasina, PM Bangladesh Kabur ke India yang Mundur-Kabur karena Demo
The Straits Times melaporkan pada Jumat (22/12/2023) bahwa peristiwa mengerikan tersebut terjadi pada tanggal 19 Desember di sebuah desa di negara bagian Uttar Pradesh, India utara. Menurut polisi, pria tersebut, yang hanya diidentifikasi sebagai Dharamveer, meminta teh paginya dua kali setelah bangun.
Dharamveer diduga marah karena istrinya, yang bernama Sundari, mengatakan bahwa membutuhkan waktu 10 menit untuk menyiapkan minuman tersebut.
"Dia marah ketika istrinya mengatakan kepadanya bahwa perlu waktu 10 menit lagi untuk menyiapkan teh dan menendang peralatan (dapur)," kata inspektur polisi Vivek Yadav kepada Times of India.
Baca Juga:
PM Bangladesh Undur Diri, Hasina Mengungsi ke India
Ketika pertengkaran terjadi, Dharamveer, yang merupakan seorang buruh harian, berlari untuk mengambil pedang dari bagian lain rumah. Pria itu kemudian memenggal kepala Sundari (50) saat dia masih membuatkan teh.
Keempat anak pasangan tersebut tersentak dari tidurnya dan berusaha menyelamatkan ibu mereka, namun Dharamveer (52) diduga juga mengayunkan pedang ke arah mereka. Anak-anak itu segera mundur ke kamar mereka.
Media NDTV melaporkan bahwa tetangga yang mendengar keributan segera berhamburan ke rumah tersebut dan menemukan Sundari tewas bersimbah darah.
Mendapati situasi tersebut, mereka segera menelepon polisi yang datang untuk melakukan investigasi. Saat petugas tiba, Dharamveer ditemukan sedang menangis di samping jenazah istrinya.
Dharamveer langsung ditangkap, dan jenazah Sundari diteruskan ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan visum. Asisten Komisaris Polisi, Gyan Prakash Rai, mengungkapkan bahwa serangan terfokus pada leher bagian belakang korban.
"Dharamveer dan Sundari terlibat pertengkaran terkait pembuatan teh. Ia kemudian mengambil senjata tajam dan menyerang leher Sundari dari belakang, menyebabkan kematian seketika."
Putra pasangan tersebut menjelaskan bahwa ayahnya memiliki kebiasaan minum lima hingga enam cangkir teh setiap hari dan sering kali terlibat dalam pertengkaran dengan istrinya terkait kebiasaannya tersebut.
"Jika ibu saya menolak membuatkan teh berkali-kali atau membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan, dia akan membentaknya," katanya. Dia mengaku belum pernah melihat ayahnya memukul ibunya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]