WAHANANEWS.CO, Jakarta - Setelah doa Angelus di halaman Basilika Santo Petrus Vatikan pada Minggu (6/10/2024), Paus Fransiskus mengumumkan pembentukan 21 kardinal baru dari berbagai negara di seluruh dunia.
Di antara mereka, terdapat satu uskup dari Indonesia yang diangkat oleh Paus Fransiskus sebagai kardinal, yaitu Uskup Keuskupan Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM.
Baca Juga:
Paus Fransiskus Angkat Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM menjadi Kardinal Baru untuk Indonesia
Menurut Vatican News, Paus Fransiskus akan mengadakan Konsistori, atau pertemuan Dewan Kardinal Gereja Katolik Roma, untuk penunjukan kardinal baru pada 8 Desember 2024 di Vatikan.
Konsistori ini, yang akan melibatkan perwakilan dari seluruh dunia, dijadwalkan sebelum pembukaan Yubileum Harapan 2025 dan setelah penutupan Sesi Kedua Sinode tentang Sinodalitas di Vatikan.
Sebelumnya, Paus Fransiskus juga telah menggelar Konsistori untuk pengangkatan kardinal baru sebelum Sesi Pertama Sinode tentang Sinodalitas pada 30 September 2023.
Baca Juga:
Paus Fransiskus: Jangan Lelah Bermimpi dan Bangun Peradaban Perdamaian
Paus Fransiskus menekankan bahwa para kardinal yang dipilih berasal dari seluruh penjuru dunia.
"Asal-usul mereka, mengungkapkan universalitas gereja, yang terus mewartakan kasih Allah yang penuh belas kasih kepada semua orang di bumi," ujar Paus Fransiskus.
"Keikutsertaan mereka dalam Keuskupan Roma juga menunjukkan ikatan yang tak terpisahkan antara Takhta Petrus dan Gereja-gereja partikular yang tersebar di seluruh dunia," jelasnya lebih lanjut.
Ia juga mengajak umat beriman untuk mendoakan para kardinal baru ini.
"Marilah kita berdoa bagi para kardinal yang baru, agar dengan meneguhkan kepatuhan mereka kepada Kristus, Imam Besar yang penuh belas kasih dan setia, mereka dapat membantu saya dalam pelayanan saya sebagai Uskup Roma demi kebaikan semua umat kudus Allah," kata Paus Fransiskus.
Dengan Konsistori yang akan datang ini, berdasarkan data Vatikan, Dewan Kardinal akan bertambah menjadi 256 anggota, dengan 141 di antaranya berstatus sebagai Kardinal elektor.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]