WahanaNews.co, Jakarta - Kantor Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia menyebut serangan udara Rusia yang menewaskan 52 orang di Kharkiv, Ukraina, pada Kamis (05/10/23) waktu setempat sebagai salah satu serangan paling mematikan selama perang di Ukraina.
“Yang jelas serangan itu adalah salah satu yang paling mematikan sejak 24 Februari 2022, tetapi tentu saja, ini bukan satu-satunya," kata juru bicara kantor tersebut, Elizabeth Throssell, dalam konferensi pers di Jenewa, Jumat.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Serangan semacam itu, menurut Throssell, makin memperlihatkan konsekuensi yang harus ditanggung warga sipil akibat perang Ukraina.
Serangan rudal Rusia itu menghantam sebuah kafe di desa Hroza yang terletak di Kharkiv di timur laut Ukraina, di mana penduduk desa sedang berkumpul untuk berkabung atas gugurnya tentara Ukraina.
Desa tersebut kabarnya tidak berada dekat target militer atau industri.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
"Sejauh ini, rekan-rekan kami di Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia Ukraina (HRMMU) telah menetapkan nama 35 orang yang terbunuh, terdiri dari 19 perempuan, 15 laki-laki, dan seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun, serta lima perempuan dan satu orang terluka," kata dia.
“Seorang tentara Ukraina yang menghadiri pemakaman ayahnya termasuk di antara mereka yang tewas," kata pihak berwenang.
Sebelum perang, jumlah penduduk desa itu sekitar 300 jiwa. Throssell mengaku tak begitu yakin berapa jumlah penduduk di sana saat ini karena banyak yang terbunuh akibat perang itu.