WahanaNews.co | Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Sky News, Kepala Intelijen Militer Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan kudeta untuk menggulingkan Vladimir Putin sudah berlangsung di Rusia. Ia juga mengatakan Putin sakit parah karena kanker.
Oleh sebab itu, Kyrylo memprediksi perang negaranya dengan Rusia berakhir pada akhir tahun ini.
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
"Titik puncaknya akan terjadi pada paruh kedua Agustus. Sebagian besar aksi tempur aktif akan selesai pada akhir tahun ini," ujar Kyrylo Budanov.
Tak hanya itu, Budanov juga menyebut taktik Rusia tidak berubah meskipun bergeser ke timur dan negara tersebut mengalami kerugian akibat perang.
Budanov mengaku tak terkejut dengan kemunduran Rusia dalam perang. Ia mengklaim tahu segala rencana yang dipersiapkan oleh Rusia.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
"Kami telah memerangi Rusia selama delapan tahun dan kami dapat mengatakan bahwa kekuatan Rusia yang dipublikasikan ini adalah sebuah mitos," ujar Budanov.
Budanov menyebut Eropa melihat Rusia sebagai ancaman besar hingga merasa takut akan agresi. Namun, ia mengatakan Rusia adalah gerombolan orang dengan senjata yang tidak memiliki kekuatan seperti yang diperkirakan.
Pasukan Rusia disebut telah didorong kembali hampir ke perbatasan di sekitar Kharkiv dan serangan baru-baru ini terhadap pasukan Rusia yang mencoba menyeberangi Donets Siverskyy telah menyebabkan kerusakan yang cukup besar.
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa mereka menderita kerugian besar dalam tenaga kerja dan baju besi dan saya dapat mengatakan bahwa ketika serangan artileri terjadi banyak awak meninggalkan peralatan mereka," kata Budanov.
Jenderal Budanov juga mengatakan kekalahan di Ukraina akan mengarah pada pemecatan Putin serta disintegrasi negara Beruang Merah. Ia pun yakin kudeta terhadap kepemimpinan Putin sedang berlangsung.
Setelah perang berakhir, Ukraina disebut akan memperbarui memperbarui kekuatan Ukraina di semua wilayah yang telah menghilang, termasuk Donbas dan Krime. [rsy]