WahanaNews.co, Jakarta - Perwakilan 18 parlemen dari negara tetangga dan tiga lembaga asing akan memantau jalannya pencoblosan pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 di Bali, Rabu (14/2/2024).
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra menyatakan Pulau Bali akan menjadi lokasi Election Visit Program (EVP) 2024 oleh wakil-wakil dari 18 parlemen negara sahabat dan tiga organisasi internasional saat pencoblosan Pemilu 2024.
Baca Juga:
Presiden Prabowo dan Sekjen PBB António Guterres Bahas Sejumlah Isu Strategis dalam Pertemuan Bilateral di Brasil
"Kalangan parlemen negara sahabat mengunjungi Bali dan menyaksikan langsung jalannya pemilihan umum di Bali," kata Sekda Dewa Indra dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/2/2024).
Ia melanjutkan, para pemantau pastinya akan memperoleh pengalaman dan situasi yang berbeda dengan negara lain dalam prosesi pemilihan umum serta tata cara masyarakat berdemokrasi.
"Ada karakter yang berbeda dalam pemilu dua hari lagi. Akan sangat kompleks karena ada pemilihan Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten dan Kota. Ini hal spesifik dan jarang di negara-negara lain," imbuhnya.
Baca Juga:
RI-Selandia Baru Tegaskan Komitmen untuk Tingkatkan Kerja Sama Kedua Negara
Ia mengungkapkan, secara umum pemilu di Bali sudah disiapkan dengan baik dan akan melibatkan seluruh pihak yang berwenang guna menyukseskan gelaran politik lima tahunan tersebut di Pulau Dewata.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar mengatakan dipilihnya Bali sebagai tempat observasi pemilu 2024 karena Bali dianggap melambangkan kekayaan warisan budaya Indonesia dan semangat persatuan yang mendasari prinsip-prinsip demokrasi yang kita junjung tinggi.
"Bali itu simbol harmoni dan respek dalam kehidupan sehari-hari. Dan di Bali, pemilu dirayakan dengan sukacita dan bersinergi dengan kreativitas terutama oleh anak muda," ujarnya.